Selain Sebagai Bentuk Seni, Ternyata Musik Secara Psikologis dapat Mengubah Kehidupan Lho!
- pixabay
Malang, WISATA – Anda mungkin pernah melihat, atau merasakan sendiri, ketika mendengarkan musik kemudian merasa nyaman dan rileks? Ternyata musik cukup mempengaruhi emosi dan mental seseorang.
Musik telah lama dikenal sebagai salah satu bentuk seni yang memiliki kekuatan luar biasa untuk memengaruhi emosi manusia. Para ahli psikologi dan neurosains telah mempelajari hubungan ini selama bertahun-tahun, dan hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa musik dapat menjadi alat yang efektif untuk meningkatkan kesejahteraan mental dan emosional.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Juslin dan Vastfjall pada tahun 2008, musik memiliki kemampuan untuk memicu berbagai emosi, mulai dari kebahagiaan hingga kesedihan. Musik dengan tempo cepat dan nada ceria cenderung memicu perasaan positif seperti semangat dan kebahagiaan, sementara musik dengan tempo lambat dan nada melankolis dapat memicu perasaan sedih atau reflektif.
Selain itu, penelitian dari Thoma et al. pada tahun 2012 menemukan bahwa mendengarkan musik klasik secara rutin dapat menurunkan tingkat stres dan meningkatkan perasaan bahagia. Hal ini menunjukkan bahwa musik tidak hanya memengaruhi suasana hati, tetapi juga dapat membantu mengelola emosi dalam situasi yang menantang.
Musik juga memiliki dampak signifikan pada kesehatan mental. Penelitian dari Harvard Medical School menunjukkan bahwa mendengarkan musik dapat mengaktifkan berbagai jaringan otak yang terkait dengan emosi, memori, dan motorik. Aktivasi ini membantu menjaga kesehatan otak dan meningkatkan fungsi kognitif.
Terapi musik telah menjadi salah satu pendekatan yang populer dalam psikologi klinis. Terapi ini menggunakan musik untuk membantu individu mengelola stres, kecemasan, dan bahkan depresi. Musik juga dapat merangsang pelepasan hormon seperti dopamin, yang berperan dalam menciptakan perasaan bahagia.
Terapi musik adalah pendekatan yang digunakan dalam berbagai pengaturan untuk meningkatkan kesehatan mental, emosional, dan fisik. Misalnya musik digunakan untuk membantu individu menurunkan tingkat stres dan kecemasan. Musik dengan tempo lambat, seperti musik klasik atau suara alam, sering diputar dalam sesi relaksasi untuk menciptakan suasana yang menenangkan. Pasien Demensia biasanya diterapi menggunakan musik untuk membangkitkan ingatan atau menciptakan perasaan nyaman pada pasien yang mengalami gangguan kognitif. Lagu-lagu yang familiar dari masa lalu sering digunakan untuk memicu kenangan dan memperbaiki suasana hati.