Mutiara Hikmah: Dawud Tai – "Menghindari Dunia Demi Menemukan Kedekatan dengan Tuhan"
- Image Creator Grok/Handoko
Malang, WISATA - Dalam sejarah para sufi, ada banyak tokoh yang rela meninggalkan gemerlap dunia demi mencari kedekatan dengan Allah. Salah satu dari mereka adalah Dawud al-Tai, seorang ulama dan sufi besar yang memilih hidup dalam kesederhanaan dan menjauh dari hiruk-pikuk duniawi. Kisah hidupnya mengajarkan kita tentang pentingnya keikhlasan, ketakwaan, dan perjuangan untuk mencapai makrifat kepada Allah.
Dawud al-Tai: Dari Ilmu Menuju Kesucian Hati
Dawud bin Nusair al-Tai lahir pada abad ke-8 Masehi. Awalnya, ia dikenal sebagai seorang ulama yang cerdas dan mendalami berbagai ilmu keislaman. Ia banyak menimba ilmu dari ulama besar seperti Abu Hanifah, pendiri mazhab Hanafi. Namun, seiring berjalannya waktu, ia menyadari bahwa ilmu saja tidak cukup tanpa ketakwaan dan kedekatan dengan Allah.
Kesadaran ini membuatnya beralih dari sekadar seorang ulama menjadi seorang sufi yang mendalami hakikat spiritual Islam. Ia mulai menghindari pergaulan yang sia-sia, mengurangi pembicaraan yang tidak perlu, dan mengabdikan dirinya untuk beribadah serta merenungi kebesaran Allah.
Menjauhi Kemewahan Demi Mencapai Keikhlasan
Salah satu hal yang paling mencolok dari kehidupan Dawud al-Tai adalah kezuhudannya. Ia meninggalkan segala bentuk kemewahan dan lebih memilih hidup dalam kesederhanaan. Rumahnya kecil, makanannya hanya berupa roti kering yang direndam air, dan pakaiannya sangat sederhana.
Suatu ketika, seseorang bertanya kepadanya mengapa ia tidak makan makanan yang lebih baik. Dawud menjawab, “Aku telah belajar bahwa semakin sedikit kebutuhan duniawi, semakin ringan perjalanan menuju Allah.”