Inilah Perbedaan Konsepsi Kebenaran Menurut Socrates Versus Kaum Sofis

Perdebatan Kaum Sofis dan Socrates
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Dampak Terhadap Politik dan Masyarakat

Logika yang Membumi: Belajar Berpikir Jernih dari Madilog

Pendekatan Socrates mendorong pencarian kebenaran yang mendalam dan integritas dalam komunikasi, sedangkan pendekatan kaum sofis lebih mengutamakan hasil dan kemenangan dalam debat. Perbedaan ini memiliki implikasi besar bagi politik dan masyarakat:

  • Di Zaman Kuno:
    Demokrasi Athena memerlukan partisipasi aktif dari warganya. Kemampuan berbicara di depan umum yang diajarkan oleh kaum sofis membantu menciptakan pemimpin yang efektif. Namun, tanpa dasar etika yang kuat, retorika yang berlebihan dapat mengarah pada manipulasi massa.
  • Di Era Modern:
    Politik kontemporer sering kali menggunakan strategi retorika populis yang terinspirasi dari sofisme untuk menarik dukungan. Retorika yang mengutamakan emosi dan persepsi subjektif sering kali mengaburkan fakta dan memicu polarisasi masyarakat. Fenomena ini terlihat jelas dalam kampanye politik di berbagai negara, di mana narasi yang disederhanakan dan dikotomis sering kali lebih memengaruhi opini publik daripada data dan fakta yang valid.

Sofisme dalam Konteks Teknologi Digital dan Media Sosial

Filsafat Epictetus: Warisan Stoa yang Dipengaruhi Socrates, Plato, dan Logika Megarian

Perkembangan teknologi digital dan media sosial telah membawa sofisme ke level yang baru. Di era digital, informasi tersebar dengan sangat cepat dan sering kali tanpa proses verifikasi yang memadai. Hal ini memungkinkan penggunaan retorika manipulatif yang mengaburkan batas antara fakta dan opini.

Pengaruh Media Sosial

Gaya Dialog Plato: Perpaduan Filsafat, Sosial, dan Kritik Kehidupan Yunani Kuno

Media sosial, seperti Facebook, Twitter, dan Instagram, telah menjadi medan pertempuran bagi para politisi dan influencer untuk membentuk opini publik. Algoritma yang mendukung konten yang bersifat emosional membuat narasi yang terinspirasi dari sofisme cepat menyebar dan menciptakan echo chambers—ruang di mana orang hanya terpapar pada informasi yang menguatkan pandangan mereka sendiri.

Menurut Reuters Institute Digital News Report (2024), lebih dari 60% pengguna media sosial di beberapa negara besar melaporkan bahwa mereka sering terpapar pada informasi yang telah dimanipulasi secara retoris, sehingga sulit untuk membedakan antara fakta dan opini. Ini menunjukkan betapa pentingnya literasi digital dan kesadaran kritis terhadap retorika yang digunakan di era digital.

Halaman Selanjutnya
img_title