Filosofi di Tengah Derita: Bagaimana James Stockdale Mengubah Siksaan Menjadi Kekuatan dengan Stoicisme

James Stockdale dan Pengenalan Stoicisme
Sumber :
  • Image Creator Grok/Handoko

Salah satu ajaran Epictetus yang selalu ia pegang erat adalah:

Donald Robertson: Reaksi Pertama Kita Mungkin Tidak Bisa Dikendalikan, Tetapi Respons Selanjutnya Adalah Pilihan Kita

"Anda tidak boleh berharap bahwa peristiwa terjadi sesuai dengan keinginan Anda, tetapi Anda harus menerima bahwa peristiwa terjadi sebagaimana mestinya, dan dengan begitu Anda akan menemukan kedamaian."

Dengan keyakinan ini, ia tidak berusaha melawan realitas. Ia tidak bertanya, "Mengapa ini terjadi padaku?" Sebaliknya, ia bertanya, "Bagaimana aku bisa mengendalikan reaksiku terhadap ini?"

Kunci Kebahagiaan Menurut Epictetus: Berhenti Mengkhawatirkan Hal yang Di Luar Kendali

Menjadi Pemimpin di Tengah Kegelapan

Stockdale tidak hanya bertahan untuk dirinya sendiri. Sebagai perwira tertinggi di antara para tahanan perang Amerika lainnya, ia merasa memiliki tanggung jawab untuk menjaga semangat mereka tetap hidup.

Makna Penghinaan Menurut Epictetus: Bukan Apa yang Dikatakan Orang, Tapi Bagaimana Kita Menyikapinya

Ia menciptakan sistem komunikasi rahasia menggunakan ketukan di dinding, sehingga para tahanan bisa saling berbagi pesan dan dukungan. Ia menetapkan kode kehormatan di antara mereka, menegaskan bahwa mereka tidak boleh menyerah atau memberikan informasi yang bisa merugikan rekan-rekan mereka.

Stockdale juga memahami bahwa harapan bisa menjadi pisau bermata dua. Jika seseorang berharap akan segera dibebaskan dan harapan itu tidak terpenuhi, maka orang tersebut bisa hancur secara mental. Oleh karena itu, ia mengajarkan sebuah konsep yang dikenal sebagai Stockdale Paradox:

Halaman Selanjutnya
img_title