Kematian Mendadak dalam Olahraga: Kasus Bejo Sugiantoro dan Pentingnya Pemeriksaan Kesehatan
- IG/bolanusantara
Surabaya, WISATA – Kematian mendadak saat berolahraga adalah fenomena yang mengejutkan dan tragis, terutama ketika menimpa individu yang tampak sehat dan bugar. Salah satu kasus yang baru-baru ini terjadi adalah kematian Bejo Sugiantoro, legenda sepak bola Indonesia, yang meninggal dunia setelah kolaps saat bermain sepak bola di Lapangan SIER, Surabaya, pada 25 Februari 2025.
Bejo Sugiantoro lahir pada 2 April 1977 di Sidoarjo, Indonesia. Ia dikenal sebagai salah satu bek terbaik yang pernah dimiliki Indonesia. Kariernya dimulai dari program PSSI Primavera pada tahun 1990-an, dan ia kemudian menjadi pemain andalan Persebaya Surabaya. Bejo juga pernah memperkuat beberapa klub lain seperti PSPS Pekanbaru, Mitra Kukar, Persidafon Dafonsoro, dan Deltras Sidoarjo. Di level internasional, Bejo tampil sebanyak 45 kali untuk tim nasional Indonesia dan mencetak 2 gol. Setelah pensiun sebagai pemain, ia melanjutkan kariernya sebagai pelatih dan terakhir menangani Deltras FC.
Kematian mendadak saat berolahraga, seperti yang dialami Bejo, sering kali disebabkan oleh masalah jantung yang tidak terdeteksi sebelumnya. Menurut penelitian, kejadian kematian mendadak pada atlet berkisar antara 1 dalam 40.000 hingga 1 dalam 80.000 atlet per tahun. Beberapa faktor risiko yang dapat memicu kematian mendadak saat berolahraga meliputi aritmia fatal, serangan jantung, dan kondisi jantung tersembunyi yang tidak terdiagnosis.
Olahraga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan jantung, seperti menurunkan tekanan darah, meningkatkan kolesterol baik (HDL), dan membantu mengontrol berat badan. Namun, pada individu dengan kondisi jantung tersembunyi, aktivitas fisik yang intens dapat memicu masalah jantung yang serius. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu, terutama atlet, untuk menjalani pemeriksaan kesehatan secara rutin guna mendeteksi adanya masalah jantung yang mungkin tidak terlihat.
Kasus Bejo Sugiantoro mengingatkan kita akan pentingnya kesadaran akan risiko kematian mendadak saat berolahraga. Meskipun olahraga sangat bermanfaat bagi kesehatan, kita harus tetap waspada dan memastikan bahwa tubuh kita dalam kondisi yang baik sebelum melakukan aktivitas fisik yang intens. Pemeriksaan kesehatan rutin dan pemahaman akan kondisi tubuh sendiri adalah langkah penting untuk mencegah kejadian tragis seperti ini.
Dengan mengenang Bejo Sugiantoro, kita tidak hanya menghormati warisan seorang legenda sepak bola, tetapi juga belajar untuk lebih peduli terhadap kesehatan kita sendiri. Semoga kisahnya menjadi pengingat bagi kita semua untuk selalu menjaga kesehatan dan keselamatan saat berolahraga.