Donald Robertson: Bagaimana Filsafat Kuno Bisa Jadi Kunci Menjalani Hidup Modern dengan Lebih Tenang?

Donald Robertson, Tokoh Stoik Modern
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Jakarta, WISATA Top of Form

Visualisasi Negatif: Teknik Stoik Ajaib dari William B. Irvine

Bottom of Form

 

Kutipan-Kutipan Bijak dari William B. Irvine yang Wajib Kamu Tahu

- - Di tengah hiruk-pikuk kehidupan modern, di mana tekanan pekerjaan, media sosial, dan ekspektasi hidup semakin menumpuk, banyak orang mencari cara untuk menemukan ketenangan. Tidak sedikit yang beralih ke meditasi, mindfulness, atau bahkan terapi psikologis. Namun, ada satu pendekatan yang sering diabaikan, padahal sudah ada selama ribuan tahun: filsafat kuno.

Filsafat sering dianggap sebagai disiplin yang abstrak, jauh dari kehidupan nyata, dan hanya relevan bagi akademisi. Namun, Donald Robertson, seorang psikoterapis kognitif dan penulis buku terkenal, membuktikan sebaliknya. Menurutnya, filsafat—terutama Stoikisme—bisa menjadi solusi praktis untuk menghadapi tantangan hidup modern. Dengan menggabungkan ajaran filsuf kuno seperti Marcus Aurelius, Epictetus, dan Seneca dengan terapi kognitif modern, Robertson berhasil menghidupkan kembali kebijaksanaan kuno agar bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

Ketakutan Itu Sering Kali Cuma Ilusi: Pelajaran Stoik Donald Robertson tentang Keberanian Pikiran

Siapa Donald Robertson, dan Apa yang Membuatnya Menarik?

Donald Robertson bukan hanya seorang filsuf modern, tetapi juga seorang psikoterapis yang telah membantu banyak orang mengatasi kecemasan, stres, dan ketidakpastian dalam hidup. Lahir di Skotlandia dan kini tinggal di Kanada, ia telah menulis beberapa buku yang mengupas hubungan antara filsafat dan psikologi modern, salah satunya adalah How to Think Like a Roman Emperor.

Berbeda dengan banyak filsuf atau psikolog lainnya, Robertson mengambil pendekatan yang lebih praktis. Ia tidak hanya membahas teori, tetapi juga menawarkan strategi nyata yang bisa diterapkan siapa saja untuk meningkatkan ketahanan mental dan menjalani hidup dengan lebih bijaksana.

Stoikisme: Jawaban dari Filsafat Kuno untuk Tantangan Hidup Modern

Salah satu filsafat kuno yang banyak dikaji oleh Donald Robertson adalah Stoikisme. Filsafat ini lahir di Yunani kuno dan berkembang di Romawi, dengan tokoh-tokoh besar seperti Marcus Aurelius, Epictetus, dan Seneca.

Pada dasarnya, Stoikisme mengajarkan kita untuk menerima kenyataan, mengendalikan emosi, dan fokus pada hal-hal yang berada dalam kendali kita. Prinsip ini terasa semakin relevan di era modern, di mana banyak orang mengalami stres karena terlalu memikirkan hal-hal yang berada di luar kendali mereka—seperti komentar negatif di media sosial, perubahan ekonomi global, atau ketidakpastian masa depan.

Robertson menjelaskan bahwa ada beberapa konsep Stoik yang bisa membantu kita menghadapi tekanan hidup:

Dikotomi Kendali: Fokus pada Hal yang Bisa Kita Atur

Salah satu konsep utama dalam Stoikisme yang sering disoroti oleh Robertson adalah dikotomi kendali. Ini adalah gagasan bahwa dalam hidup, ada dua jenis hal: yang bisa kita kendalikan dan yang tidak bisa kita kendalikan.

Misalnya, kita tidak bisa mengendalikan cuaca, opini orang lain, atau kebijakan pemerintah. Namun, kita bisa mengendalikan bagaimana kita merespons situasi tersebut. Dengan memahami batas kendali kita, kita bisa lebih tenang dalam menghadapi tantangan dan tidak membuang energi pada hal-hal yang tidak bisa kita ubah.

Dalam terapi kognitif modern, konsep ini juga sering diterapkan untuk membantu orang mengelola stres dan kecemasan. Robertson menunjukkan bagaimana kita bisa melatih diri untuk lebih fokus pada tindakan yang produktif, daripada terus-menerus mengkhawatirkan hal-hal di luar kendali kita.

Premeditatio Malorum: Bersiap untuk Kemungkinan Terburuk

Strategi lain dari Stoikisme yang diadaptasi oleh Robertson adalah Premeditatio Malorum, yaitu latihan membayangkan kemungkinan terburuk yang bisa terjadi.

Di dunia modern, banyak orang mengalami kecemasan berlebihan karena takut akan hal-hal buruk yang mungkin terjadi. Namun, Stoikisme mengajarkan bahwa dengan membayangkan skenario terburuk secara rasional, kita justru bisa lebih siap menghadapinya.

Misalnya, sebelum menghadapi wawancara kerja, kita bisa membayangkan berbagai kemungkinan buruk—seperti ditolak atau tidak bisa menjawab pertanyaan dengan baik. Dengan cara ini, kita tidak hanya lebih siap secara mental, tetapi juga bisa menyusun strategi untuk menghadapi kemungkinan tersebut.

Mengelola Emosi dengan Jurnal Stoik

Salah satu kebiasaan yang diterapkan oleh filsuf Stoik seperti Marcus Aurelius adalah menulis jurnal setiap hari. Dalam jurnalnya, ia merefleksikan peristiwa yang terjadi, bagaimana ia meresponsnya, dan pelajaran apa yang bisa ia ambil.

Robertson menyarankan agar kita melakukan hal yang sama untuk membantu mengelola emosi dan pola pikir. Dengan menulis jurnal, kita bisa mengidentifikasi pola berpikir negatif, mencari solusi yang lebih rasional, dan meningkatkan kesadaran diri.

Mengapa Pendekatan Ini Begitu Relevan?

Dunia saat ini penuh dengan ketidakpastian. Dari krisis ekonomi hingga perubahan sosial, banyak hal di luar kendali kita yang bisa memicu stres dan kecemasan. Di sinilah filosofi kuno seperti Stoikisme bisa menjadi panduan yang sangat berharga.

Pendekatan Donald Robertson yang menggabungkan filsafat dengan psikologi modern menawarkan cara yang lebih realistis dan aplikatif untuk menghadapi tantangan hidup. Dengan memahami konsep-konsep seperti dikotomi kendali, Premeditatio Malorum, dan refleksi diri, kita bisa lebih siap menghadapi tekanan hidup dengan kepala dingin dan hati yang lebih tenang.

Kesimpulan: Belajar dari Masa Lalu untuk Hidup Lebih Baik Hari Ini

Donald Robertson telah membuktikan bahwa filsafat kuno bukan sekadar teori akademis yang ketinggalan zaman, tetapi sebuah panduan praktis untuk menjalani hidup dengan lebih baik.

Dengan mengadopsi prinsip-prinsip Stoikisme dalam kehidupan sehari-hari, kita bisa belajar untuk lebih fokus pada hal yang bisa kita kendalikan, lebih siap menghadapi tantangan, dan lebih tenang dalam menjalani hidup.

Jika Anda merasa tertekan dengan tuntutan hidup modern, mungkin sudah saatnya untuk kembali ke kebijaksanaan kuno dan melihat bagaimana filsafat bisa membantu Anda menemukan ketenangan dalam kekacauan.