Ketakutan Itu Sering Kali Cuma Ilusi: Pelajaran Stoik Donald Robertson tentang Keberanian Pikiran
- Cuplikan layar
Jakarta, WISATA – “Ketakutan adalah ilusi yang muncul dari pikiran, bukan kenyataan.” Kutipan ini datang dari Donald Robertson, psikoterapis sekaligus penulis buku laris How to Think Like a Roman Emperor. Bagi Robertson, ketakutan bukanlah musuh, tetapi cermin yang memantulkan bagaimana pikiran kita bekerja—dan sering kali, cermin itu tidak jujur.
Ketakutan telah menjadi bagian dari hidup manusia sejak zaman purba. Ia membantu kita bertahan hidup, menghindari bahaya, dan bersikap waspada. Namun di era modern, banyak ketakutan yang tidak lagi berasal dari ancaman nyata, melainkan dari skenario yang kita bangun sendiri di dalam kepala.
Ketakutan: Nyata atau Sekadar Interpretasi?
Donald Robertson, melalui pendekatan Stoik dan terapi kognitif, menjelaskan bahwa ketakutan muncul bukan karena peristiwa itu sendiri, tetapi dari interpretasi kita terhadapnya. Kita takut gagal bukan karena kegagalan itu membahayakan hidup, tapi karena kita menilai kegagalan sebagai aib. Kita takut kehilangan pekerjaan bukan karena besok kita akan kelaparan, tetapi karena kita membayangkan hidup tanpa arah dan tanpa pengakuan sosial.
Kita sering tidak sadar bahwa ketakutan hanyalah pikiran, bukan kenyataan. Dan pikiran, seperti yang diyakini Robertson, bisa diubah.
Stoikisme: Cara Berpikir yang Menjernihkan Ketakutan
Stoikisme tidak mengajarkan kita untuk menjadi berani secara membabi buta. Justru sebaliknya, Stoikisme meminta kita untuk bertanya: apakah hal yang saya takutkan benar-benar pantas ditakuti?