Penemuan Bangunan Kuno Abad 8 SM di Kota Tua Yerusalem Diduga Tempat Ibadah dan Ritual di Masa Lalu

Penemuan kuno di Yerusalem
Sumber :
  • timesofisrael.com

Israel, WISATA – Para arkeolog mengatakan penemuan bangunan unik yang berisi batu berdiri, altar, dan fasilitas lainnya, merupakan peninggalan pada abad ke-8 SM selama reformasi agama.

Mulai dari Pikiran: Kunci untuk Meningkatkan Kualitas Hidup Anda

Para peneliti tersebut meyakini sebuah bangunan kuno dengan beberapa ruangan yang ditemukan di dekat Kota Tua Yerusalem kemungkinan digunakan untuk ritual dan ibadah hampir 3.000 tahun yang lalu.

Bangunan seluas 220meter persegi (2.370 kaki persegi) yang berasal dari abad ke-8 SM itu memiliki delapan ruangan yang dipahat di batu yang berisi altar, batu berdiri, tempat pemeras minyak, dan tempat pemeras anggur.  Situs yang terawat baik itu tampaknya ditutup selama tindakan keras kuno terhadap ibadah di luar Bait Suci. Batu berdiri adalah batu tegak yang diletakkan di tanah yang terkait dengan upacara keagamaan.

Selat Solo: Steak Ala Raja yang Bikin Lidah Bergoyang!

Menurut otoritas purbakala Israel, bangunan itu kemungkinan digunakan untuk keperluan ritual saat Bait Suci masih berdiri di Temple Mount.

Struktur ritual

Photo :
  • timesofisrael.com
Dari Baitul Hikmah ke Renaisans Eropa: Jejak Aristoteles dan Ilmuwan Muslim

Ilustrasi struktur ritual

Photo :
  • timesofisrael.com

Kota David, sebuah taman arkeologi yang berdekatan dengan Kota Tua Yerusalem di lingkungan Silwan, dianggap oleh sebagian besar cendekiawan sebagai tempat tinggal sebagian dari bangunan inti kuno Yerusalem pada Zaman Perunggu dan Zaman Besi serta merupakan situs penting bagi arkeologi Alkitab.

Bangunan itu pertama kali digali pada tahun 2010, meskipun sebagian dari bangunan itu telah ditemukan oleh penjelajah Inggris Montague Parker pada tahun 1909, yang menggali di lokasi itu selama beberapa musim dalam pencariannya untuk Tabut Perjanjian.

Situs tersebut telah tertutup oleh timbunan tanah dari abad ke-8 SM, yang menunjukkan bahwa situs tersebut tidak lagi digunakan selama masa itu. Batu berdiri ditemukan tetap tegak di tempat aslinya, dan ruangan lain terpelihara dengan baik. Setiap ruangan di bangunan tersebut memiliki fungsi yang berbeda. Ada ruangan yang didedikasikan untuk memproduksi minyak dan anggur, satu ruangan kemungkinan digunakan sebagai altar, sementara ruangan lain dengan ukiran berbentuk V terukir di lantai, mungkin berfungsi sebagai alas tripod.

Ruangan lain berisi batu besar yang berdiri tegak, yang kemungkinan digunakan untuk kegiatan ritual. Di sebuah gua kecil di dekat tepi bangunan tersebut, para arkeolog menemukan banyak benda, termasuk panci masak, toples berisi fragmen prasasti Ibrani kuno, pemberat alat tenun, scarab, segel bermotif dekoratif, dan batu gerinda yang digunakan untuk menghancurkan biji-bijian.

 

Sumber: timesofisrael.com