Indonesia Terancam Konsumsi Mikroplastik Tinggi, Apa yang Salah?
- Image Creator/Handoko
Mikroplastik yang masuk ke tubuh manusia melalui makanan, minuman, atau udara dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan. Partikel ini dapat memicu inflamasi pada saluran pencernaan dan pernapasan. Beberapa jenis mikroplastik juga diketahui mengandung bahan kimia berbahaya yang berpotensi mengganggu sistem hormon tubuh.
Dampaknya tidak hanya dirasakan pada tingkat individu, tetapi juga pada sektor ekonomi. Penurunan kualitas hasil laut akibat kontaminasi mikroplastik dapat merugikan sektor perikanan, yang merupakan salah satu tulang punggung ekonomi masyarakat pesisir.
Langkah Mengatasi Masalah Mikroplastik
Untuk mengurangi dampak mikroplastik, diperlukan langkah kolektif dari berbagai pihak. Pengurangan penggunaan plastik sekali pakai harus menjadi prioritas utama. Masyarakat dapat berkontribusi dengan membawa tas belanja sendiri, menggunakan botol minum berbahan stainless steel, dan memilih kemasan makanan yang ramah lingkungan.
Edukasi masyarakat juga perlu digalakkan. Kampanye tentang bahaya mikroplastik dan pentingnya pengelolaan limbah yang baik harus terus disosialisasikan. Informasi ini bisa disampaikan melalui media sosial, sekolah, hingga program pemerintah.
Dukungan dari pemerintah juga sangat penting. Kebijakan seperti pelarangan microbeads dalam kosmetik dan pajak untuk plastik sekali pakai bisa menjadi langkah awal yang efektif. Selain itu, investasi dalam pembangunan infrastruktur daur ulang dan pengelolaan sampah harus menjadi prioritas nasional.
Harapan untuk Masa Depan