Tanggapi Ancaman Platform Asing pada UMKM, Ini Kritik dan Solusi KOPITU

Yoyok Pitoyo (tegah)
Sumber :
  • kopitu.co.id

Jakarta WISATA - Ketua Umum Komite Pengusaha Kecil Menengah dan Mikro (KOPITU), Yoyok Pitoyo, menyuarakan kekecewaannya terhadap reaksi reaktif tanpa solusi dari Smesco dan Kementerian Koperasi dan UMKM terkait adanya ancaman dari platform asing, termasuk Project S TikTok. Menurutnya, penting bagi lembaga pemerintah tersebut untuk mengantisipasi perkembangan teknologi dan platform dari luar negeri agar UMKM di Indonesia tidak terancam oleh serbuan produk asing yang dapat mengganggu pasar dalam negeri.

Yoyok KOPITU: Lemahnya Sinergitas antar Lembaga di Luar Negeri Penyebab Ekspor UMKM Indonesia Lemah

"Kemana saja Smesco serta Kementerian Koperasi dan UMKM selama ini. Mengapa mereka baru bereaksi sekarang?" tanya Yoyok. "Seharusnya mereka bisa lebih proaktif dan mengantisipasi sejak dulu daripada hanya reaktif seperti ini. Harusnya mereka menciptakan platform serupa yang bisa menandingi plaform sejenis dari luar negeri. Hari ini TikTok, Shopee, mungkin besok akan ada platform baru lagi."

Yoyok Pitoyo, yang dikenal sebagai sosok yang intens membantu dan mendorong UMKM agar dapat ekspor dan naik kelas, juga mempertanyakan penggunaan anggaran pemerintah yang selama ini telah digelontorkan untuk mendukung UMKM dan koperasi. Menurutnya, masih banyak UMKM yang mengalami kesulitan dalam pemasaran dan memerlukan suntikan modal, terutama setelah menghadapi dampak Pandemi Covid-19. Saat ini, masalah tersebut semakin diperburuk dengan maraknya serbuan barang impor murah melalui platform digital.

Catatan Akhir Tahun: Yoyok Pitoyo, Butuh Reformasi Tata Kelola UMKM Indonesia agar Bisa Bersaing

Data dari firma riset Statista menunjukkan bahwa jumlah pengguna TikTok di Indonesia telah mencapai angka 113 juta per April 2023. TikTok berhasil menarik banyak pengguna dari berbagai kalangan di Indonesia. TikTok Shop, salah satu fitur yang banyak digunakan oleh pelaku UMKM di Indonesia, memungkinkan mereka untuk memasarkan dan menjual produk melalui video singkat di platform tersebut. Data internal dari media teknologi The Information juga mencatat bahwa nilai barang yang terjual melalui TikTok Shop di Asia Tenggara mengalami lonjakan empat kali lipat menjadi USD 4,4 miliar pada tahun 2022. TikTok Shop juga menargetkan GMV mencapai USD 12 miliar tahun ini dengan ekspansi ke enam negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Bagi pelaku UMKM di Indonesia, adanya platform asing seperti Project S TikTok menimbulkan kekhawatiran akan serbuan produk impor yang dapat mengancam eksistensi mereka di pasar domestik.

Tantangan Project S TikTok Mengancam Pelaku UMKM di Indonesia, Ini Tanggapan KOPITU