Tantangan Project S TikTok Mengancam Pelaku UMKM di Indonesia, Ini Tanggapan KOPITU

Yoyok Pitoyo (nomor dua dari kiri)
Sumber :
  • kopitu.co.id

Jakarta  WISATA- Ketua Komite Pengusaha Kecil Menengah dan Mikro (KOPITU), Yoyok Pitoyo, mengungkapkan kekecewaannya terhadap reaksi terlambat dan terkesan reaktif dari Smesco dan Kementerian Koperasi dan UMKM dalam menanggapi adanya Project S TikTok yang disinyalir dapat mengancam para pelaku UMKM di Indonesia dengan serbuan produk asing dari luar negeri. Menurutnya, pertanyaan mendasar yang perlu dijawab adalah mengapa Smesco dan Kementerian UMKM baru mengambil tindakan setelah platform TikTok merajalela di Indonesia, padahal masalah impor produk luar negeri telah lama menjadi perhatian para pelaku UMKM.

Yoyok KOPITU: Lemahnya Sinergitas antar Lembaga di Luar Negeri Penyebab Ekspor UMKM Indonesia Lemah

Pada kesempatan tersebut, Yoyok Pitoyo menegaskan bahwa Smesco dan Kementerian UMKM seharusnya bertanggung jawab atas pertumbuhan dan kemajuan UMKM di Indonesia, termasuk mengantisipasi berbagai perubahan pasar jauh sebelumnya. Menurutnya, penanganan masalah seperti Project S TikTok seharusnya dilakukan dengan lebih cermat dan tepat waktu, bukan setelah semua terjadi dan berujung pada saling menyalahkan antar kementerian.

Menanggapi keluhan dari pelaku UMKM, Menteri Koperasi dan UMKM, Teten Masduki, dalam pernyataan dari situs resmi smesco.go.id, menjelaskan bahwa Kementerian Koperasi dan UMKM telah berupaya melakukan pembahasan secara intensif dengan berbagai kementerian, termasuk Kementerian Perdagangan, untuk mengatasi dampak dari Project S TikTok. Namun, hingga saat ini, revisi Permendag Nomor 50/2020 yang diharapkan untuk menghadirkan keadilan bagi UMKM di pasar e-commerce masih belum terwujud, dan menurutnya, aturan tersebut terhenti di Kementerian Perdagangan.

Catatan Akhir Tahun: Yoyok Pitoyo, Butuh Reformasi Tata Kelola UMKM Indonesia agar Bisa Bersaing

Berdasarkan data dari firma riset Statista, jumlah pengguna TikTok di Indonesia telah mencapai 113 juta pada bulan April 2023. Platform ini mampu meraih popularitas di berbagai kalangan masyarakat. Salah satu fitur yang kini banyak digunakan oleh pelaku UMKM di Indonesia untuk memasarkan dan menjual produknya adalah TikTok Shop. Data dari media teknologi The Information menunjukkan bahwa nilai barang yang terjual melalui TikTok Shop di Asia Tenggara telah meningkat empat kali lipat menjadi USD4,4 miliar pada tahun 2022. Dan untuk tahun ini, TikTok Shop menargetkan GMV mencapai USD12 miliar dengan melakukan ekspansi ke enam negara di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Dengan tingginya jumlah pengguna TikTok di Indonesia dan kesuksesan TikTok Shop di Asia Tenggara, tak dapat dipungkiri bahwa Project S TikTok dapat menjadi ancaman bagi para pelaku UMKM di Indonesia, terutama dalam menghadapi persaingan produk asing dari luar negeri.

Tanggapi Ancaman Platform Asing pada UMKM, Ini Kritik dan Solusi KOPITU