Lokananta – Studio Musik Legendaris yang Sekarang Menjadi Sentra Kreativitas Seniman dan UMKM

Lokananta
Sumber :
  • IG/theplayingmedia

WISATA – Lokananta adalah perusahaan rekaman pertama dan terbesar di Indonesia yang didirikan pada 1956, dan sempat mengalami kejayaan di tahun 1970-1980an dengan mengorbitkan sejumlah legenda musik Indonesia, seperti Gesang, Waldjinah, Bing Slamet, Titiek Puspa, dan Sam Saimun. Lokananta dibangun dengan tujuan untuk merekam materi siaran yang akan disiarkan RRI dalam bentuk piringan hitam.

Inilah Ilustrasi Kenaikan PPN 11% Menjadi 12% oleh Sri Mulyani, yang Akan Berlaku Awal 2025

Seiring perkembangan zaman dan teknologi, Lokananta sempat tertinggal sampai vakum dan terbengkalai pada era 1990-an. Tapi kini studio rekaman legendaris ini dapat kembali dikunjungi oleh masyarakat umum karena sudah direvitalisasi dan diperuntukkan untuk museum. Saat ini status bangunan Lokananta masuk dalam kategori cagar budaya, dan berfungsi sebagai sentra kreativitas bagi musisi, seniman dan UMKM.

Dilansir dari laman Indonesia.go.id, di dalam gedung Lokananta disediakan penjualan CD (compact disk) dan kaset hasil alih media dari piringan hitam. Sederet rekaman lagu-lagu artis top seperti Koes Plus, The Steps, Waldjinah, dan lain-lainnya tersedia di sana. Selain itu juga dipamerkan beragam mesin, seperti, mesin quality control keluaran 1980, pattern generator keluaran tahun 1980, mesin pemotong pita keluaran tahun 1980, VHS Video Recorder keluaran tahun 1990, pemutar piringan hitam keluaran tahun 1970, dan power amplifier keluaran 1960.

SOLO: Wedang Ronde, Kuliner Hangat dan Nikmat Khas di Musim Hujan

Saat ini, terdapat 53 ribu keping piringan hitam yang tersimpan di Lokananta. Yang masuk kategori benda-benda koleksi yang tidak akan dijual. Upaya pelestarian terhadap isi dari koleksi Lokananta dilakukan dengan melakukan perekaman ulang dalam bentuk digital. Sejak awal berdiri memang  Lokananta mempoduksi dan menduplikasi piringan hitam, lalu berkembang menjadi audio kaset.

Arsip-arsip pidato kenegaraan Bung Karno pun tersimpan di sini. Kemudian, Lokananta berkembang menjadi studio rekaman. Saat itu, musik yang banyak direkam ialah lagu daerah, gending karawitan, hingga keroncong.

Target Pertumbuhan Ekonomi 8% di Tahun 2028-2029, Realistiskah?

Lokananta juga merekam audio seni pertunjukan, seperti dongeng, cerita rakyat, wayang dan ketoprak. Misalnya, ada cerita Jaka Tingkir Tundung, Ande-ande Lumut, pentas dalang Ki Nartosabdo, dan dagelan Basiyo.

Jika Anda ingin berkunjung ke Lokananta, cukup datang pada hari dan jam kerja. Alamat lengkapnya berada di Jl Ahmad Yani nomor 387, Surakarta, Jawa Tengah, atau sekitar dua kilometer dari Stasiun Purwosari Solo.

Halaman Selanjutnya
img_title