Diantara Hacker China dan Israel Mana yang Lebih Berbahaya?

Hacker (ilustrasi)
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Jakarta, WISATA - China dan Israel adalah dua negara yang sering disebut dalam diskusi tentang serangan siber global. Masing-masing negara memiliki kelompok hacker yang sangat tangguh dan berpengaruh dalam dunia maya. Namun, di antara keduanya, mana yang lebih berbahaya dalam hal ancaman keamanan global?

Serangan Siber Besar-Besaran Ancam Infrastruktur Telekomunikasi AS, Diduga oleh Salt Typhoon China

Hacker China: Kekuatan Spionase dan Ekonomi

China telah lama dikenal sebagai salah satu negara yang paling aktif dalam serangan siber, terutama melalui kelompok hacker yang memiliki hubungan dengan pemerintah. Kelompok seperti APT41, APT10, dan Evil Panda terlibat dalam berbagai operasi spionase dan peretasan yang bertujuan untuk mencuri rahasia dagang, teknologi, serta informasi sensitif dari perusahaan multinasional dan pemerintah asing.

Peluang Kerjasama yang Bisa Dikembangkan dalam Bidang Teknologi Pasca Kunjungan Prabowo ke China

Motivasi: Serangan siber yang dilakukan oleh hacker China seringkali didorong oleh tujuan geopolitik dan ekonomi. Mereka berfokus pada mencuri teknologi canggih dan rahasia militer untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan kekuatan militer China.

Pola Serangan: Hacker China biasanya menggunakan serangan phishing, eksploitasi zero-day, dan serangan rantai pasokan untuk menargetkan sistem yang kurang terlindungi.

Huawei Perkenalkan Teknologi F5.5G untuk Jaringan Berbasis Komputasi Masa Depan

Hacker Israel: Teknologi Canggih untuk Pertahanan dan Penyerangan

Di sisi lain, Israel, meskipun lebih kecil secara geografis dan populasi, memiliki salah satu ekosistem keamanan siber paling canggih di dunia. Kelompok hacker Israel sering kali dikaitkan dengan Unit 8200, unit siber militer Israel yang dikenal karena kemampuannya dalam operasi siber ofensif dan defensif.

Halaman Selanjutnya
img_title