Kolaborasi Ekonomi Digital dan Hijau Jadi Prioritas di Pertemuan IMT-GT ke-30
- Kemenko perekonomian
Deputi Edi juga menekankan pentingnya mempromosikan industri halal di kawasan IMT-GT. Sebagai negara dengan populasi muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki peran penting dalam pengembangan industri halal global. Selain itu, pengembangan ekonomi kreatif juga menjadi salah satu prioritas dalam menciptakan peluang baru bagi masyarakat dan memperkuat posisi kawasan sebagai pusat inovasi.
IMT-GT diharapkan dapat menjadi platform untuk mendorong pertumbuhan industri halal dan ekonomi kreatif, yang akan berdampak positif pada perekonomian lokal serta membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat.
Implementasi Pembangunan Kota Hijau Berkelanjutan
Sebagai bagian dari komitmen terhadap pembangunan berkelanjutan, Indonesia mendorong implementasi kerangka kerja Sustainable Urban Development Framework (SUDF) untuk pembangunan kota hijau yang berkelanjutan. Deputi Edi menegaskan bahwa seluruh elemen kerja sama harus berkolaborasi untuk mencapai tujuan ini melalui proyek-proyek yang terukur dan terarah.
"Pembangunan kota hijau berkelanjutan harus menjadi prioritas dalam upaya kita menciptakan kawasan yang energik, hijau, dan bernilai tambah," tegasnya.
Kolaborasi dengan Sub-Regional Lainnya dan Penyelesaian Proyek Unggulan
Selain kerja sama internal di antara negara anggota IMT-GT, Deputi Edi juga menekankan pentingnya kolaborasi dengan sub-regional lainnya seperti Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Philippines East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA) dan Greater Mekong Subregion (GMS). Hal ini diharapkan dapat meningkatkan sinergi dalam pembangunan ekonomi kawasan dan mempercepat penyelesaian proyek-proyek unggulan, termasuk proyek konektivitas Ro-Ro Dumai-Melaka yang telah lama dinanti.