Pemerintah Tingkatkan Investasi Kendaraan Listrik Demi Masa Depan Ekonomi Hijau

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.
Sumber :
  • Kemenko perekonomian

Pengembangan teknologi baterai tidak hanya difokuskan pada peningkatan kapasitas penyimpanan energi, tetapi juga pada keandalannya dalam menekan biaya operasional kendaraan listrik. Inovasi ini diharapkan mampu membuat kendaraan listrik semakin kompetitif di pasar dalam hal harga dan efisiensi.

Luhut Pandjaitan: Transisi Energi Harus Adil dan Beriringan dengan Dekarbonisasi

Edukasi Konsumen dan Kolaborasi Lintas Sektor

Selain faktor teknologi, Menko Airlangga juga menekankan pentingnya perhatian terhadap konsumen dalam pengembangan kendaraan listrik. "Faktor konsumen dan keberlanjutan sangat penting. Harga kendaraan listrik yang terjangkau dan informasi yang jelas tentang manfaat EV perlu terus diperhatikan agar masyarakat semakin teredukasi," jelasnya.

Kolaborasi Indonesia-Kanada: Perkuat Teknologi Bersih dan Pengembangan Sumber Daya Manusia

Edukasi kepada masyarakat terkait pemanfaatan teknologi EV harus dilakukan secara intensif. Pemerintah berkomitmen untuk mendorong kolaborasi lintas sektor, baik antara pemerintah, swasta, maupun akademisi, guna mempercepat adopsi kendaraan listrik di Indonesia. Dengan demikian, diharapkan kendaraan listrik bisa menjadi solusi yang inklusif dan modern dalam menghadapi tantangan lingkungan, terutama pengurangan emisi gas rumah kaca.

Kendaraan Listrik untuk Masa Depan Ramah Lingkungan

Menko Airlangga Hartarto Kejar Teknologi Bersih di Kanada: Strategi Indonesia Menuju Transisi Energi

Pemerintah meyakini bahwa kendaraan listrik menjadi solusi efektif dalam mengurangi emisi gas rumah kaca yang selama ini menjadi salah satu penyebab utama perubahan iklim. Menko Airlangga menegaskan bahwa produksi kendaraan listrik di Indonesia harus berlandaskan pada prinsip-prinsip ramah lingkungan dari hulu hingga hilir, guna memastikan bahwa kontribusi terhadap keberlanjutan lingkungan tercapai secara maksimal.

"Produksi kendaraan listrik di Indonesia perlu didasarkan pada praktik yang ramah lingkungan mulai dari hulu hingga hilir," tutup Menko Airlangga.