10 Perusahaan Data Centre Paling Ramah Lingkungan: Mendorong Transformasi Digital yang Berkelanjutan

Data Center
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Jakarta, WISATA - Dalam era digital yang serba cepat ini, pusat data (data centre) menjadi tulang punggung infrastruktur digital global. Pusat data memainkan peran penting dalam mendukung semua aspek kehidupan kita yang bergantung pada teknologi, mulai dari komunikasi, e-commerce, layanan kesehatan, pendidikan, hingga hiburan. Namun, di balik kenyamanan dan kemudahan yang ditawarkan teknologi digital, ada tantangan besar yang harus dihadapi—dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh operasional pusat data yang sangat padat energi.

APJII: Memacu Pertumbuhan Ekosistem Data Center Nasional untuk Masa Depan Digital

Pusat data dikenal sebagai konsumen energi yang signifikan. Menurut beberapa laporan, pusat data global menggunakan lebih dari 200 terawatt-jam listrik setiap tahunnya, yang setara dengan konsumsi energi seluruh negara kecil. Selain itu, pusat data juga menghasilkan sejumlah besar panas, yang harus didinginkan menggunakan sistem pendingin yang memerlukan daya tambahan. Tidak mengherankan jika pusat data juga menjadi kontributor utama emisi gas rumah kaca di sektor teknologi.

Namun, seiring dengan meningkatnya kesadaran global akan perubahan iklim, berbagai perusahaan data centre terkemuka mulai mengadopsi strategi yang lebih ramah lingkungan. Mereka mencari cara untuk meminimalkan dampak lingkungan melalui pengurangan konsumsi energi, penggunaan energi terbarukan, dan penerapan teknologi pendinginan yang lebih efisien. Berikut adalah 10 perusahaan data centre teratas yang memimpin inisiatif ramah lingkungan dalam industri ini:

APJII Dorong Penguatan Infrastruktur Data Center untuk Ketahanan Digital Indonesia

1. Microsoft: Menuju Status Karbon-Negatif

Sebagai salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia, Microsoft mengambil tanggung jawabnya terhadap lingkungan dengan sangat serius. Pada tahun 2020, Microsoft mengumumkan rencana ambisius untuk menjadi perusahaan karbon-negatif pada tahun 2030. Ini berarti bahwa Microsoft tidak hanya akan mengurangi emisi karbonnya, tetapi juga akan menghilangkan lebih banyak karbon dari atmosfer daripada yang mereka hasilkan. Dalam upaya ini, Microsoft telah memanfaatkan berbagai teknologi ramah lingkungan di pusat datanya, seperti penggunaan energi terbarukan dan sistem pendingin hemat energi. Microsoft juga berkomitmen untuk mencapai "negara energi positif," yang berarti mereka akan memproduksi lebih banyak energi dari sumber terbarukan daripada yang mereka konsumsi.

Panel Surya Fleksibel: Masa Depan Energi yang Bisa Dilipat dan Dibawa ke Mana Saja

2. Google: Pemimpin dalam Energi Terbarukan

Google telah lama menjadi pelopor dalam penggunaan energi bersih. Pada tahun 2017, Google menjadi perusahaan besar pertama yang mencocokkan 100% konsumsi listriknya dengan energi terbarukan. Google terus mendorong batas inovasi dengan mengembangkan teknologi pusat data yang lebih efisien, seperti penggunaan kecerdasan buatan (AI) untuk mengoptimalkan pendinginan di pusat datanya. Selain itu, Google juga berinvestasi dalam proyek energi terbarukan di seluruh dunia, seperti pembangkit listrik tenaga angin dan tenaga surya, untuk mendukung operasional pusat datanya. Ambisi Google tidak berhenti di sini; mereka juga memiliki rencana untuk menjadi perusahaan bebas karbon sepenuhnya pada tahun 2030.

Halaman Selanjutnya
img_title