Enkripsi Saja Tidak Cukup: Langkah Penting yang Sering Dilewatkan dalam Keamanan Cloud

Ilustrasi Data Center dan Cloud
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Jakarta, INTI - Enkripsi telah lama dianggap sebagai salah satu langkah paling penting dalam melindungi data di cloud. Dengan mengenkripsi data, perusahaan dapat memastikan bahwa hanya pihak yang berwenang yang dapat mengakses informasi sensitif mereka. Namun, di tengah meningkatnya ancaman siber, apakah enkripsi saja cukup untuk melindungi data di cloud?

Kedaulatan Data Nasional: Langkah Strategis Menuju Ekonomi Digital Berdaya Saing

Dalam dunia yang semakin terhubung, enkripsi memang merupakan fondasi penting dari keamanan data. Namun, seiring dengan semakin canggihnya metode serangan siber, enkripsi saja tidak lagi cukup. Ada banyak langkah tambahan yang perlu diambil untuk memastikan keamanan data di cloud, dan sayangnya, langkah-langkah ini sering kali diabaikan.

Salah satu kesalahan umum yang sering dilakukan oleh perusahaan adalah menganggap enkripsi sebagai solusi satu-satunya untuk semua masalah keamanan. Meskipun enkripsi dapat melindungi data saat transit atau saat disimpan di cloud, enkripsi tidak dapat melindungi data dari serangan yang terjadi sebelum atau setelah data tersebut dienkripsi. Misalnya, jika seorang penyerang berhasil mendapatkan akses ke kredensial pengguna, mereka bisa saja melewati enkripsi dan mengakses data langsung.

Keamanan Data di Era Digital: Haruskah Indonesia Menyimpan Data di Dalam Negeri?

Langkah penting lainnya yang sering diabaikan adalah pengelolaan kunci enkripsi. Kunci enkripsi adalah "kata sandi" yang digunakan untuk mengenkripsi dan mendekripsi data. Jika kunci ini jatuh ke tangan yang salah, seluruh keamanan enkripsi bisa saja runtuh. Oleh karena itu, pengelolaan kunci enkripsi harus dilakukan dengan hati-hati, termasuk penyimpanan kunci di lokasi yang aman dan penggunaan teknologi manajemen kunci yang canggih.

Selain itu, autentikasi multi-faktor (MFA) adalah langkah lain yang sangat penting dalam melindungi data di cloud. MFA menambahkan lapisan keamanan tambahan dengan meminta pengguna untuk memberikan dua atau lebih bukti identitas sebelum mereka dapat mengakses data. Ini bisa berupa kombinasi kata sandi dan kode yang dikirim ke ponsel pengguna, atau bahkan penggunaan biometrik seperti sidik jari atau pengenalan wajah.

Biaya Penyimpanan Data: Mana yang Lebih Efisien, Indonesia atau Luar Negeri?

Menurut laporan dari Verizon Data Breach Investigations Report, lebih dari 80% pelanggaran data disebabkan oleh kredensial yang lemah atau dicuri. Ini menunjukkan betapa pentingnya memiliki kebijakan keamanan yang kuat terkait kata sandi dan autentikasi. Selain MFA, perusahaan juga harus memastikan bahwa mereka menggunakan kata sandi yang kuat dan mengubahnya secara rutin.

Monitoring dan deteksi ancaman juga merupakan langkah penting yang sering diabaikan. Mengandalkan enkripsi saja tidak akan cukup jika perusahaan tidak memiliki sistem untuk mendeteksi dan merespons ancaman secara real-time. Teknologi seperti kecerdasan buatan dan pembelajaran mesin dapat digunakan untuk mengidentifikasi pola-pola yang mencurigakan dan memberikan peringatan dini sebelum serangan terjadi.

Penting juga untuk diingat bahwa keamanan cloud bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga tentang manusia. Banyak serangan siber berhasil karena kelalaian atau kesalahan manusia, seperti karyawan yang tidak sengaja mengklik tautan phishing atau menggunakan kata sandi yang lemah. Oleh karena itu, pelatihan keamanan siber secara rutin untuk karyawan adalah langkah penting lainnya yang tidak boleh diabaikan.

Pada akhirnya, enkripsi adalah bagian penting dari strategi keamanan cloud, tetapi bukan satu-satunya. Perusahaan harus mengambil pendekatan holistik yang mencakup pengelolaan kunci, autentikasi multi-faktor, monitoring ancaman, dan pelatihan karyawan. Dengan pendekatan yang komprehensif ini, perusahaan dapat lebih baik melindungi data mereka dari ancaman yang semakin kompleks.

Keamanan data di cloud adalah tanggung jawab bersama antara penyedia layanan cloud dan perusahaan yang menggunakannya. Dengan semakin banyaknya serangan siber yang terjadi, perusahaan tidak bisa hanya mengandalkan enkripsi untuk melindungi data mereka. Langkah-langkah tambahan yang sering diabaikan ini harus menjadi bagian integral dari strategi keamanan cloud yang efektif.