Ransomware: Teror Digital yang Mengincar Setiap File Berharga di Komputer Anda!

Hacker (ilustrasi)
Sumber :
  • Image Creator/Handoko

Contoh Serangan Ransomware yang Mengguncang Dunia

Inovasi Keamanan Siber Israel: Bagaimana Negara Kecil Ini Menjadi Raksasa Siber?

Beberapa serangan ransomware besar telah mengguncang dunia dan menimbulkan kerugian yang sangat besar. Salah satu yang paling terkenal adalah serangan WannaCry pada tahun 2017. Serangan ini memanfaatkan kerentanan dalam sistem operasi Windows untuk menyebar secara global, menginfeksi lebih dari 200.000 komputer di lebih dari 150 negara dalam hitungan jam. WannaCry menyerang berbagai organisasi, termasuk National Health Service (NHS) di Inggris, yang mengakibatkan penundaan operasi dan layanan kesehatan lainnya.

Contoh lain adalah serangan NotPetya yang terjadi beberapa bulan setelah WannaCry. Meskipun awalnya tampak seperti serangan ransomware, NotPetya sebenarnya adalah wiper yang dirancang untuk menghancurkan data. Serangan ini menyebabkan kerugian finansial yang diperkirakan mencapai $10 miliar, dengan perusahaan besar seperti Maersk dan Merck terkena dampaknya.

Mengapa Israel Menjadi Pemimpin Global dalam Keamanan Siber?"

Di Indonesia, serangan ransomware juga telah terjadi dan menyebabkan kerugian yang signifikan. Menurut data dari Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), serangan ransomware meningkat sebesar 25% pada tahun 2023 dibandingkan tahun sebelumnya. Sektor yang paling terdampak adalah layanan kesehatan dan pendidikan, di mana data sensitif pasien dan siswa menjadi target utama.

Bagaimana Melindungi Diri dari Ransomware?

Kiat Jitu Membuat dan Mengelola Password yang Aman dari Ancaman Cyber

Menghadapi ancaman ransomware yang semakin meningkat, penting bagi setiap individu dan organisasi untuk mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat Anda ambil untuk melindungi diri dari serangan ransomware:

  1. Selalu Backup Data: Melakukan backup data secara rutin adalah salah satu cara paling efektif untuk melindungi diri dari ransomware. Pastikan Anda memiliki salinan data yang disimpan secara offline atau di cloud yang aman. Dengan backup yang up-to-date, Anda dapat memulihkan data tanpa harus membayar tebusan jika terkena serangan.
  2. Perbarui Perangkat Lunak Secara Teratur: Kerentanan dalam perangkat lunak sering kali menjadi pintu masuk bagi ransomware. Pastikan semua perangkat lunak, termasuk sistem operasi dan aplikasi, selalu diperbarui dengan patch keamanan terbaru.
  3. Gunakan Perangkat Lunak Keamanan yang Terpercaya: Instal perangkat lunak antivirus dan antimalware yang terpercaya dan pastikan perangkat lunak tersebut selalu diperbarui. Perangkat lunak ini dapat membantu mendeteksi dan memblokir ransomware sebelum berhasil menginfeksi sistem Anda.
  4. Waspadai Email dan Lampiran yang Mencurigakan: Jangan pernah membuka lampiran atau mengklik tautan dalam email yang mencurigakan atau tidak dikenal. Selalu verifikasi sumber email sebelum mengambil tindakan lebih lanjut.
  5. Edukasi Diri dan Karyawan: Edukasi adalah kunci dalam mencegah serangan ransomware. Pastikan Anda dan karyawan Anda menyadari risiko dan tanda-tanda serangan phishing serta cara-cara lain yang dapat digunakan oleh penyerang untuk menyebarkan ransomware.
Halaman Selanjutnya
img_title