Urgensi Etika dan Integritas dalam Penggunaan AI: Wamenkominfo Nezar Patria Tekankan Tanggung Jawab
- Komimfo.go.id
Jakarta, WISATA - Dalam era digital yang semakin maju, kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) telah menjadi pendorong utama inovasi di berbagai sektor. Namun, di balik potensi besar yang dimiliki AI, Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria mengingatkan pentingnya penerapan etika dan integritas dalam pemanfaatannya. Hal ini disampaikan dalam acara UI Zona Integritas Award 2024, yang berlangsung di Balai Sidang Kampus Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, pada Kamis (29/08/2024).
Menurut Nezar Patria, AI tidak hanya membawa kemajuan dalam inovasi, tetapi juga memunculkan tantangan baru yang berkaitan dengan tanggung jawab moral. "AI telah menjadi katalis utama dalam inovasi, terutama dalam penelitian dan pengembangan akademik. Namun, kita harus tetap berpegang pada prinsip-prinsip etika agar AI dapat digunakan dengan cara yang benar dan bertanggung jawab," ujarnya.
Lebih lanjut, Wamen Nezar menekankan bahwa perkembangan generative AI telah mengubah banyak aspek dalam dunia digital dan pendidikan. AI diprediksi akan memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian global, dengan estimasi sebesar USD15 Triliun pada tahun 2030. Di Indonesia sendiri, AI diperkirakan akan menambah keuntungan ekonomi sebesar USD366 Miliar.
Namun, di balik optimisme tersebut, Nezar Patria tidak mengabaikan potensi ancaman yang bisa timbul jika AI digunakan tanpa memperhatikan etika. Salah satu kekhawatirannya adalah potensi plagiarisme dan pelanggaran hak kekayaan intelektual dalam lingkungan akademik. "AI bisa menjadi alat yang luar biasa jika digunakan dengan benar, tetapi kita harus selalu waspada terhadap risiko dan bias yang mungkin timbul," tegasnya.
Untuk mengatasi tantangan ini, Kementerian Kominfo telah mengeluarkan Surat Edaran Menkominfo Nomor 9 Tahun 2023 tentang Etika Kecerdasan Artifisial. Panduan tersebut memuat sembilan prinsip bagi pengembang dan pengguna AI di Indonesia, yang bertujuan untuk memastikan bahwa inovasi yang dihasilkan dari AI tetap sesuai dengan norma etika yang berlaku.
Dalam acara tersebut, Wamenkominfo Nezar Patria juga menyerukan perlunya regulasi yang lebih kuat untuk mengantisipasi dampak AI di berbagai sektor, termasuk pendidikan dan kesehatan. Ia mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama membangun masa depan yang seimbang antara inovasi teknologi dan nilai-nilai etika.
"Mari kita bersama-sama mencoba menyusun masa depan di mana inovasi teknologi bisa selaras dan menjadi solusi demi kemajuan bersama yang berkelanjutan dan adil," pungkasnya.