Zayed Award Human Fraternity Bidang Persaudaraan Kemanusiaan untuk Muhammadiyah dari Mesir
- rri.co.id
Prof Kahar Muzakir, Pahlawan Nasional dari Muhammadiyah juga lulusan Al Azhar dan menjadi diplomat setelah Indonesia merdeka. Buya Hamka pada tahun 1958 bahkan mendapat gelar dari Al Azhar, setingkat doktor Honoris Causa.
“Ini menunjukan betapa rekat dan lekatnya Muhammadiyah dengan Al Azhar,” ucapnya. Oleh karena itu, kunjungan ini memberi muatan bagi Muhammadiyah dan Al Azhar untuk terus menyebarluaskan ide-ide wasatiyatul Islam.
“Bagi kami bahwa ayat wa kazalika jaalnakum ummataw wasatal terkait dengan litakunu syuhada'a alan-nasi," katanya. "Yakni umat wasatiyah, yang tengahan itu bukan hanya adil, baik, unggul, tetapi maju dan syahid bagi peradaban manusia”.
Haedar memberi penghargaan tinggi atas kiprah Grand Syekh Al Azhar yang telah mempelopori wasatiyatul (ketegasan bersikap adil) Islam. Bahkan, bersama Paus Fransiskus terus bergerak untuk menjaga bandul wasatiyah, di tengah dunia global yang penuh dengan ekstrimitas.
Ia berharap, Grand Syekh Al Azhar bersama tokoh-tokoh dunia mewujudkan Palestina merdeka, dan tata dunia baru yang damai. Hal ini sebagai bukti bahwa Islam atau dunia Islam adalah pelopor, garda terdepan untuk memberi solusi.
Sumber: rri.co.id