Stoisisme untuk Generasi Milenial: Perspektif Massimo Pigliucci tentang Hidup Bijak dan Tangguh

Massimo Pigliucci
Sumber :
  • Cuplikan layar

Malang, WISATA – Di tengah dunia yang semakin cepat, penuh distraksi digital, tekanan karier, dan kecemasan sosial, banyak generasi milenial mencari pegangan untuk memahami makna hidup dan menemukan ketenangan batin. Di sinilah Stoisisme—filsafat Yunani Kuno yang lahir 2000 tahun lalu—menemukan relevansinya kembali. Salah satu tokoh kontemporer yang mempopulerkan Stoisisme dalam bahasa yang mudah dipahami adalah Massimo Pigliucci, profesor filsafat yang juga penulis buku terkenal How to Be a Stoic (2017).

Pigliucci berhasil membumikan Stoisisme sebagai panduan hidup praktis yang menjawab tantangan zaman modern. Ia menunjukkan bagaimana prinsip-prinsip Marcus Aurelius, Epictetus, dan Seneca dapat diterapkan oleh generasi milenial yang haus makna, kejelasan, dan ketahanan mental. Berikut ini ulasan lengkap bagaimana Stoisisme bisa menjadi kompas hidup bagi generasi milenial berdasarkan perspektif Massimo Pigliucci.

1.     Tantangan Generasi Milenial dan Relevansi Stoisisme

Generasi milenial saat ini menghadapi tantangan yang unik: ketidakpastian pekerjaan, krisis identitas, tekanan dari media sosial, dan isu kesehatan mental. Banyak yang merasa terjebak dalam perlombaan eksistensial, mengejar validasi dan pencapaian eksternal. Dalam konteks ini, Stoisisme menawarkan jalan keluar dengan mengajarkan bahwa kebahagiaan sejati bukan berasal dari luar, tetapi dari dalam.

Massimo Pigliucci menyatakan, “Kita tidak bisa mengendalikan dunia luar, tetapi kita bisa mengendalikan respons kita terhadapnya.” Pernyataan ini sangat penting bagi milenial yang hidup dalam dunia serba reaktif.

2.     Dikotomi Kendali: Prinsip Utama Stoik

Salah satu konsep kunci dalam Stoisisme adalah dikotomi kendali. Pigliucci menjelaskan bahwa dalam hidup ini hanya ada dua kategori: hal-hal yang bisa kita kendalikan (pikiran, sikap, tindakan), dan hal-hal yang tidak bisa kita kendalikan (cuaca, opini orang lain, hasil akhir).