Stoisisme untuk Generasi Milenial: Perspektif Massimo Pigliucci tentang Hidup Bijak dan Tangguh

Massimo Pigliucci
Massimo Pigliucci
Sumber :
  • Cuplikan layar

Pigliucci mengkritik pencarian kebahagiaan instan dan superficial. Baginya, yang lebih penting adalah hidup yang bermakna. “Tujuan dari hidup bukan untuk bahagia setiap saat, tapi untuk hidup bermakna setiap hari,” ujarnya.

Bagi milenial yang merasa hampa meski terlihat “bahagia” di media sosial, Stoisisme menjadi jalan untuk menemukan makna sejati—melalui kontribusi, refleksi, dan pertumbuhan pribadi.

8.     Ketangguhan di Era Digital

Di era digital, godaan untuk membandingkan diri dengan orang lain sangat besar. Media sosial menciptakan ilusi kehidupan sempurna yang bisa melemahkan harga diri. Pigliucci menekankan pentingnya hidup otentik dan tidak bergantung pada pengakuan orang lain.

“Kebebasan sejati datang ketika kita berhenti bergantung pada pengakuan orang lain,” tegasnya. Ini menjadi pedoman bagi milenial untuk membangun integritas dan keteguhan moral.

Filsafat Stoik sebagai Kompas Kehidupan Milenial

Stoisisme menurut Massimo Pigliucci bukanlah ajaran kuno yang usang, tetapi panduan hidup yang sangat relevan bagi generasi milenial. Dalam dunia yang penuh tekanan, distraksi, dan ketidakpastian, Stoisisme menawarkan kejelasan, ketenangan, dan kekuatan batin.