Stoisisme untuk Generasi Milenial: Perspektif Massimo Pigliucci tentang Hidup Bijak dan Tangguh

Massimo Pigliucci
Massimo Pigliucci
Sumber :
  • Cuplikan layar

Bagi milenial yang sering merasa tidak berdaya atau cemas, prinsip ini sangat membebaskan. Dengan fokus pada hal-hal yang bisa dikendalikan, seperti niat dan tindakan, dan melepaskan hal-hal yang di luar kuasa, mereka bisa mengurangi stres dan membangun ketenangan batin.

3.     Refleksi Diri dan Latihan Harian

Pigliucci mendorong praktik refleksi diri harian, sebagaimana dilakukan oleh para Stoik kuno. Ia menyarankan untuk meluangkan waktu setiap malam mengevaluasi diri: Apakah saya hidup sesuai nilai hari ini? Apakah saya bereaksi berlebihan? Apa yang bisa saya perbaiki?

Latihan ini membantu milenial membangun kesadaran diri, mengurangi impulsif, dan mengembangkan kebiasaan berpikir sebelum bertindak. Ini sangat penting di era media sosial yang cepat memicu reaksi emosional.

4.     Mengatasi Emosi Negatif dan Kecemasan

Salah satu masalah besar generasi milenial adalah kecemasan dan tekanan mental. Stoisisme bukan mengajarkan untuk menekan emosi, tetapi untuk memahami dan mengelolanya. Pigliucci menulis, “Emosi negatif bukan musuh; mereka adalah sinyal untuk mengevaluasi cara berpikir kita.”

Dengan merenungi asal-usul emosi negatif dan melatih respons yang rasional, generasi muda bisa belajar untuk tidak dikendalikan oleh perasaan sesaat. Ini memberi ruang untuk kebijaksanaan tumbuh di tengah emosi.