Mengupas The Stoic Mindset (2024) Karya Mark Tuitert: Buku Panduan Hidup dari Seorang Juara

- Cuplikan layar
Relevansi buku ini bertumpu pada kesederhanaannya dalam menyampaikan hal-hal yang mendalam. Tanpa jargon akademik, Tuitert menjembatani filsafat kuno dengan pengalaman kontemporer, menciptakan narasi yang menggerakkan pikiran sekaligus hati.
Dampak Global dan Gerakan Stoik Modern
Sejak diterbitkan oleh Macmillan pada 2024, The Stoic Mindset mendapat sambutan luar biasa. Buku ini telah diterjemahkan ke dalam lebih dari 10 bahasa dan masuk dalam daftar buku terlaris di Eropa. Di media sosial, kutipan dari buku ini viral, memunculkan tagar seperti #StoicMindset dan #StoicLiving yang menginspirasi jutaan pengguna.
Tuitert kini bergabung dengan barisan pemikir modern seperti Ryan Holiday dan Donald Robertson, yang mempopulerkan Stoikisme sebagai solusi psikologis dan spiritual masa kini. Dalam podcast-nya, webinar, dan sesi pelatihan perusahaan, Tuitert secara konsisten menyampaikan bahwa filsafat bukan hanya untuk berpikir—tapi untuk dijalani.
Filosofi yang Menumbuhkan Keteguhan Batin
Ketika dunia bergerak cepat dan tidak pasti, banyak orang kehilangan arah karena bergantung pada hal-hal eksternal: popularitas, uang, validasi media sosial. Dalam The Stoic Mindset, Tuitert menunjukkan bahwa ketenangan sejati datang dari dalam, dari kesadaran akan kendali, kebajikan, dan kesediaan untuk hidup jujur terhadap diri sendiri.
Ia menekankan bahwa Stoikisme bukan soal membunuh emosi, tapi mengarahkan emosi untuk membangun karakter yang kuat dan penuh kasih. Inilah yang membuat buku ini tidak hanya menyehatkan pikiran, tetapi juga menenangkan jiwa.