William of Ockham: Biara, Logika, dan Awal Revolusi Pemikiran Barat

- Cuplikan layar
Jakarta, WISATA - Pada abad pertengahan, ketika Gereja Katolik memegang kendali mutlak atas pemikiran dan pengetahuan di Eropa, seorang biarawan Fransiskan bernama William of Ockham muncul sebagai sosok pembaharu yang mengguncang fondasi intelektual dunia Barat. Lahir sekitar tahun 1287 di desa kecil Ockham, Surrey, Inggris, ia dikenal bukan hanya sebagai teolog dan filsuf, tetapi juga sebagai penggugat besar sistem berpikir skolastik yang selama ratusan tahun menjadi tulang punggung pemikiran Gereja.
Melalui karya-karyanya yang tajam dan radikal, Ockham menjadi pelopor dalam membangun dasar individualisme modern dan membuka jalan bagi lahirnya revolusi intelektual yang kelak berkembang menjadi Renaisans dan Pencerahan.
Biara Sebagai Titik Awal
William of Ockham memulai perjalanan intelektualnya di dalam biara Fransiskan, tempat ia dididik dalam disiplin teologi dan logika. Ia kemudian melanjutkan studi di Universitas Oxford, pusat pembelajaran terkemuka di Inggris pada masa itu. Di sana, ia mengembangkan pemikirannya dalam logika dan metafisika, sambil terus mengkritisi pendekatan skolastik yang mendominasi pemikiran teologis dan filosofis.
Skolastik adalah metode berpikir yang berusaha menyatukan iman dan akal dengan menggunakan logika Aristoteles untuk menjelaskan doktrin Kristen. Tokoh-tokoh seperti Thomas Aquinas dan Bonaventura dikenal sebagai pendukung utama metode ini. Namun, bagi Ockham, pendekatan tersebut terlalu rumit dan sering kali memaksakan kesimpulan yang tidak didukung oleh pengalaman langsung atau akal sehat.
Kritik terhadap Skolastik
Salah satu sumbangan paling terkenal dari William of Ockham adalah prinsip ekonomis dalam berpikir yang dikenal sebagai Ockham’s Razor. Prinsip ini menyatakan bahwa dalam menjelaskan sesuatu, "entitas tidak boleh digandakan lebih dari yang diperlukan" (entia non sunt multiplicanda praeter necessitatem). Dalam kata lain, penjelasan yang paling sederhana biasanya adalah yang paling benar.