Kalam Ramadhan: Menuntut Ilmu dengan Adab – Wasiat Imam Nawawi

Kalam Ramadhan
Kalam Ramadhan
Sumber :
  • Image Creator Grok/Handoko

Wasiat Imam Nawawi: Menuntut Ilmu dengan Adab

1. Ilmu yang Sesungguhnya Bersinar dari Hati yang Bersih

Imam Nawawi selalu menegaskan bahwa ilmu yang sejati bukanlah ilmu yang hanya dihafal atau diungkapkan dalam bentuk tulisan semata, melainkan ilmu yang mengalir dari hati yang bersih. Ilmu yang telah diinternalisasi dengan baik akan tampak dalam sikap dan perilaku sehari-hari. Ketika seseorang menuntut ilmu dengan adab, ia tidak hanya memperoleh pengetahuan, tetapi juga membentuk kepribadian yang mulia. Hal ini tercermin dalam tutur kata, sikap sopan santun, serta cara memperlakukan orang lain yang selalu didasari oleh rasa hormat dan empati.

2. Adab sebagai Penguat Keilmuan

Wasiat Imam Nawawi mengajarkan bahwa adab merupakan pelengkap yang tidak terpisahkan dari proses menuntut ilmu. Tanpa adab, ilmu yang diperoleh akan menjadi rapuh dan mudah hilang maknanya. Adab meliputi segala aspek tata krama, mulai dari sikap terhadap guru, sesama murid, hingga bagaimana seseorang menerapkan ilmu dalam kehidupan sehari-hari. Dengan mengamalkan adab, ilmu yang diterima akan menjadi sumber kekuatan yang menerangi jalan kehidupan dan memberikan dampak positif yang meluas.

3. Mencegah Kesombongan dan Keangkuhan

Salah satu bahaya yang sering kali mengintai dalam proses menuntut ilmu adalah kesombongan. Imam Nawawi memperingatkan agar setiap pencari ilmu selalu mengingat bahwa pengetahuan yang diperoleh adalah karunia dari Allah SWT. Oleh karena itu, sikap rendah hati harus selalu dijaga agar tidak terjerumus ke dalam kesombongan. Dengan menuntut ilmu dengan adab, setiap individu diharapkan dapat menjaga kerendahan hati, sehingga ilmu yang diperoleh dapat dimanfaatkan untuk kebaikan bersama, bukan untuk kepentingan pribadi semata.

4. Menghubungkan Ilmu dengan Amal

Bagi Imam Nawawi, ilmu yang sesungguhnya adalah ilmu yang terwujud dalam amal. Pesan “Menuntut Ilmu dengan Adab” mengandung makna bahwa setiap pengetahuan harus diimplementasikan dalam bentuk perbuatan yang nyata. Amal yang didasari oleh ilmu dan adab akan membawa keberkahan dan memberikan manfaat tidak hanya bagi diri sendiri, tetapi juga bagi masyarakat. Melalui pengamalan ilmu, individu dapat memberikan kontribusi positif dalam menyelesaikan persoalan sosial dan menebarkan kebaikan di lingkungan sekitar.