Inilah Quovadis UMKM Indonesia Mengapa Tidak Bisa Naik Kelas

Yoyok Pitoyo Ketum Kopitu Bersama Pelaku UMKM
Sumber :
  • Handoko

"Namanya juga usaha mas, dilakoni wae," kata Pak Jayus sambil tertawa. "Kalau laku alhamdulillah, tidak ya, bagaimana lagi?"

Sehari sebelumnya, saya makan di warung kaki lima yang menyajikan menu bebek goreng, ayam goreng, lele, dan tahu tempe goreng. Warungnya kecil tepat di depan pertokoan Dinoyo depan MAN 1 Malang. Warung ini menjadi salah satu favorit saya, karena selain makanan yang disajikan cukup enak, harganya juga sangat murah.

Seperempat bebek goreng hanya Rp18.000,-. Bila ditambah nasi Rp3.000, jadi dengan modal Rp21.000, kita dijamin sangat kenyang. Pantesan warung ini selalu ramai. Menurut Rusdi, penjual sekaligus pemilik warung, mereka rata-rata bisa menjual lima sampai enam ekor bebek tiap hari. Kalau lagi ramai bisa sampai sepuluh ekor.

 

Rusdi Penjual Bebek Goreng

Rusdi Penjual Bebek Goreng

Photo :
  • Handoko

 

Sambil makan, saya pernah bertanya pada Rusdi, mengapa tidak jualan di tempat yang tetap saja. Ia menjawab, "Modalnya besar pak, butuh sewa tempat dan berbagai peralatan perlengkapan lain. Pinjam bank bunganya besar, takut gak bisa mengembalikan. Karena namanya juga jualan, bisa ramai tapi kadang bisa sangat sepi."