Bukan Sekadar Profesi, Kisah, Inseminator Sapi yang Menjaga Harapan Ketahanan Pangan di Brebes

Mantri Hewan Tri Budi Wibowo
Sumber :
  • Handoko/Istimewa

Tantangan dan Dedikasi Tanpa Batas

Menjadi inseminator di wilayah dengan medan yang sulit tentu bukan perkara mudah. Mantri Budi kerap harus menempuh perjalanan jauh, bahkan kadang-kadang dengan berjalan kaki, untuk mencapai kandang sapi di pedalaman. Bukan hanya itu, ia juga harus memastikan kesehatan ternak dan kesiapan induk sapi sebelum melakukan inseminasi. Proses ini membutuhkan ketelitian, kesabaran, serta keahlian yang mendalam dalam memahami kondisi ternak.

Tugasnya yang bersinggungan langsung dengan masyarakat peternak juga menuntut Budi untuk memiliki kemampuan komunikasi yang baik. Ia harus bisa menjelaskan secara sederhana kepada para peternak tentang pentingnya inseminasi buatan dan manfaat jangka panjangnya. “Kadang ada peternak yang belum paham tentang inseminasi buatan. Saya selalu berusaha menjelaskan dengan sabar, agar mereka mengerti dan mau bekerja sama,” kata Budi.

Menghadirkan Harapan Ketahanan Pangan

Mantri Budi tak hanya menjalankan pekerjaannya semata-mata sebagai tugas, tetapi juga sebagai misi untuk menghadirkan ketahanan pangan bagi masyarakat. Dedikasinya yang tinggi dalam menjaga populasi sapi lokal melalui inseminasi buatan telah memberikan dampak signifikan dalam menjaga ketersediaan pangan hewani di Kabupaten Brebes.

Baginya, setiap sapi yang lahir dari hasil inseminasi adalah bukti keberhasilan perjuangannya, serta kontribusinya dalam menjaga ketahanan pangan daerah. Budi menyadari bahwa ketahanan pangan adalah tanggung jawab bersama yang dimulai dari hal-hal sederhana seperti memastikan keberlangsungan hidup sapi-sapi lokal.

Di tengah perkembangan zaman yang semakin modern, sosok Mantri Budi adalah contoh dari pengabdian tulus yang tak terpengaruh oleh gemerlap teknologi. Ia memilih jalur yang sunyi, mendaki lembah dan bukit, tetapi penuh dengan harapan besar akan masa depan. Perannya sebagai inseminator bukan hanya untuk memenuhi tugasnya sebagai ASN, melainkan sebagai bentuk nyata kontribusi dalam membangun ketahanan pangan dan menjaga keberlanjutan peternakan lokal.