TRAVIS: Ketika Idealisme Musik Menguat, Grup Band Tidak Lebih Penting

Travis: Ketika Idealisme Musik Menguat, Grup Band Tidak Lebih Penting
Sumber :
  • Ig: travistheband

Jakarta, WISATA – Dalam jagat musik, tidak semua grup band dapat membanggakan popularitas seperti yang dimiliki oleh beberapa rekan sejawatnya. Salah satu contoh yang kurang terdengar tetapi memiliki dampak besar dalam dunia musik adalah grup band Travis. Ini adalah nama yang mungkin tidak sepopuler Coldplay atau beberapa grup band lainnya, namun mereka memiliki peran penting dalam mempengaruhi musik dan membentuk idealisme musik mereka sendiri.

Menakjubkan! Pesan dalam Botol Berusia 135 Tahun Ditemukan di Bawah Papan Lantai

Travis, grup musik asal Glasgow, Skotlandia, telah membuktikan bahwa musik memiliki nilai yang jauh lebih penting daripada popularitas atau nama sebuah grup band. Ini tercermin dalam pernyataan mereka sendiri, termasuk vokalis Coldplay, Chris Martin, yang mengakui bahwa musik Travis memberikan pengaruh yang signifikan bagi karya Coldplay.

Dengan mengusung genre musik rock alternatif dan indie pop, Travis berhasil menciptakan alunan musik yang sekilas mirip dengan Coldplay. Namun, meskipun belum mencapai tingkat kepopuleran yang sama, Travis tetap eksis dalam dunia musik dengan melakukan tur konser di berbagai negara Eropa.

It Must Have Been Love: Soundtrack Film "Pretty Woman," Mengenang Roxette, Duo Musik dari Swedia

Sejak album debut mereka yang berjudul "Good Feeling" pada tahun 1997, Travis telah merilis sembilan album studio. Album kedua mereka, "The Man Who" (1999), berhasil menduduki peringkat pertama di UK Album Chart selama sembilan minggu dan menjadi album yang sangat sukses di pasaran.

Album-album lainnya seperti "The Invisible Band" (2001), "12 Memories" (2003), "The Boy With No Name" (2007), "Ode to J Smith" (2008), "Where You Stand" (2013), "Everything at Once" (2016), dan "10 Songs" (2020) terus menggambarkan evolusi musik Travis.

Bimbo, grup Musik Legenda Indonesia, 4 Bersaudara yang Tetap Eksis Hingga Kini

Namun, satu hal yang membedakan Travis adalah idealisme mereka terhadap musik. Pada album "The Invisible Band," Travis dengan rendah hati menyampaikan pandangan bahwa musik memiliki bobot yang lebih penting daripada eksistensi sebuah grup band itu sendiri. Ini mengingatkan kita akan esensi murni penciptaan musik sebagai ekspresi seni, tanpa harus selalu berkutat pada popularitas atau keberhasilan komersial.

Dengan semangat ini, Travis membuktikan bahwa meskipun mungkin terdengar lebih pelan, suara musik yang bermakna tetap akan beresonansi dalam hati para pendengar. Ini adalah penghargaan terhadap cinta mereka pada seni musik dan tekad untuk tetap berjalan dalam jalur mereka sendiri, dengan keyakinan bahwa apa yang mereka ciptakan lebih penting daripada sekadar label atau nama grup band.