Ragusa, Bisnis Es Krim Italia yang Tetap Digemari Nyaris 100 Tahun.
- dok.pribadi
Menurut penuturan Sias Mawarni, dulu Presiden RI, B.J Habibie sering membeli es krim Ragusa di kafenya di jalan Veteran. Namun ketika diangkat menjadi Presiden, Habibie tidak pernah lagi datang ke kafenya. Hanya kadang kala jika kepengen, Habibie pesan es krim lewat ajudannya.
Menurut Sias, ia dan suaminya tidak pernah meminjam modal dari bank untuk membuka cabang. Omset dari kafe-kafe yang ada, mereka kumpulkan untuk membangun kafe yang baru. Pada waktu itu keuntungan yang diraup dari satu kafe, bisa mencapai Rp50 juta, sebuah prestasi yang luar biasa.
Dari keuntungan tersebut, Sias tidak lupa menyisihkan sebagian penghasilannya untuk menolong orang. Sias dan suaminya memang dikenal banyak menolong orang di sekitarnya, terutama keluarga karyawannya. Sias pun memiliki banyak anak asuh.
Sias yang mahir berbahasa Mandarin, memberi kursus gratis bahasa Mandarin kepada anak-anak karyawannya yang tertarik belajar bahasa Mandarin. Sias juga piawai dalam menari, dia mengajarkan tari kepada anak-anak jalanan dan anak karyawannya secara cuma-cuma.
Prinsip hidup Sias Mawarni dan suaminya adalah, terus berbuat kebaikan kepada sesama. Sebagaimana mereka dulu banyak ditolong Ragusa bersaudara, sehingga kini saatnya mereka banyak mengulurkan tangan untuk orang lain. Mereka memperlakukan semua karyawannya seperti keluarga sendiri. Ini yang membuat para karyawannya loyal dan betah bekerja di Ragusa.
Tahun 1998, merupakan ujian terberat Sias dan suaminya. Kekacauan terjadi dalam masyarakat waktu itu akibat euforia reformasi yang berlebihan, sehingga terjadi penjarahan dan pembakaran tempat usaha dan rumah tinggal milik etnis Tionghoa.