BANTUL: 6.000 Apem Diarak dalam Grebeg Ruwah Pleret, Hari Jadi Kalurahan Pleret, Bantul, Yogyakarta

6.000 Apem Diarak Meriahkan Hari Jadi Kalurahan Pleret, Yogyakarta
Sumber :
  • bantulkab.go.id

Bantul, WISATA – Wilayah Pleret, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, lokasi di mana zaman dahulu, Sultan Agung pernah mengibarkan kejayaan semasa memimpin Mataram Islam, kini memiliki tradisi yang rutin diselenggarakan setiap tahun.

Kalurahan Pleret menjadikan hari Minggu terakhir pada bulan Sya’ban atau Ruwah sebagai hari besar mereka, atau patokan hari jadi kalurahan dengan segudang situs yang menyimpan jejak Mataram Islam tempo dulu.

“Hari ini kita berkumpul dalam rangka kirab hari jadi Kalurahan Pleret. Saat ini Pleret ini memiliki sebuah hari besar, yakni pada Ahad terakhir bulan Sya’ban menjelang Ramadan. Ini juga sekaligus melestarikan kegiatan sadranan atau nyadran yang ada setiap padukuhan di Kalurahan Pleret,” ujar Lurah Pleret, Taufiq Kamal pada Minggu (3/3/2024).

Tradisi sadranan di 11 padukuhan, biasanya diisi dengan Khotmil Quran, saat ini, kegiatan tersebut juga bdilanjutkan dengan pembuatan apem yang diarak dalam kirab hari jadi Kalurahan Pleret.

Sebagaimana Sultan Agung dan kebanyakan masyarakat Jawa yang kerap menyimbolkan sesuatu, apem yang disadur dari bahasa arab afuan, afwan, affan, atau afuwwun, adalah simbol permohonan maaf.

Dalam konteks tradisi sadranan di Kalurahan Pleret, permohonan maaf ini mereka tujukan kepada Sang Pencipta, sebelum memasuki bulan suci Ramadan, sekaligus doa untuk leluhur.

“Untuk hari ini, ada 20 kontingen yang ikut kirab dan setiap kontingen rata-rata membuat 300 apem. Jadi kurang lebih ada 6.000 apem ya. Awalnya kan ini setiap padukuhan ada tradisi sadranan, ada juga haul massal. Bahkan di salah satu padukuhan kami, yaitu Padukuhan Kanggotan, ada sekitar 5.000 arwah atau leluhur yang dikirim doa saat haul massal. Jadi kami berpikir, mengapa kegiatan itu tidak kami akomodir saja di Kalurahan,” imbuh Taufiq.

Kirab hari jadi Kalurahan Pleret yang dimulai sejak pukul 08.00 WIB ini, dimulai dari titik Gunung Sentono dimana ada Situs Ratu Malang di dalamnya.

Arak-arakan kirab kemudian berangkat bergantian, hingga menuju garis akhir di lapangan Kalurahan Pleret.

Sebagai rangkaian hari jadi, selain kirab apem, diadakan pula ziarah ke makam Sultan Agung dan ditutup dengan sholalawat akbar.

(Sumber: bantulkab.go.id)

Prakiraan Cuaca Daerah Istimewa Yogyakarta, Tanggal 14 Juni 2024