LUMAJANG Ultah Ke-768, Tradisi Teatrikal dan Tarian Turut Memeriahkan

Prosesi Puncak Hari Jadi ke-768 Lumajang
Sumber :
  • infopublik.id

Lumajang, WISATA Pendopo Arya Wiraraja dan Alun-Alun Kabupaten Lumajang berubah menjadi arena megah pada Jumat (15/12/2023) pagi, saat berlangsung puncak prosesi Hari Jadi ke-768 Lumajang (Harjalu).

Rombongan Pj. Bupati Lumajang, Indah Wahyuni, beserta Forkopimda Kabupaten Lumajang memulai perjalanan mereka dari Pendopo Arya Wiraraja, menyusuri jalanan dengan arak-arakan penuh kegembiraan.

Prosesi Harjalu yang sarat dengan semangat tradisional, diawali dengan pertunjukan teatrikal di Pendopo Arya Wiraraja.

Teatrikal tersebut mampu memukau penonton dengan cerita Penobatan Raja Lumajang yang tercatat dalam Prasasti Mula Malurung.

Narasi tersebut mengekspresikan bagaimana Nararya Kirana, putra Nararya Sminingrat, menjadi juru Lamajang dan pelindung dunia di negara Lumajang.

Dalam sambutannya, Pj. Bupati Lumajang, Indah Wahyuni mengingatkan pentingnya menjaga amanat dan semangat yang tertanam dalam sejarah Kabupaten Lumajang.

"Amanat dan semangat itu, perlu kita jaga dan teruskan untuk pembangunan dan pengembangan Kabupaten Lumajang," ujarnya.

Indah menambahkan, pembangunan Kabupaten Lumajang diarahkan pada peningkatan sektor pelayanan masyarakat, ekonomi, SDM, infrastruktur, perencanaan penanggulangan bencana, tata kelola birokrasi, dan keamanan.

“Saya ucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran Pemerintah Daerah Kabupaten Lumajang yang turut bersinergi dalam memperingati Hari Jadi ke-768 Lumajang, sehingga berjalan dengan lancar dan meriah,” katanya.

Puncak Harjalu semakin memukau dengan penampilan seni dari siswa-siswi di Kabupaten Lumajang.

Tarian-tarian seperti Gelipang Rodat, Jaran Slining, Tari Godril, Tari Topeng Kaliwungu, Jaran Kencak, dan Tari Kopyah menambah warna dan keindahan acara.

Rangkaian puncak prosesi ditutup dengan grebeg gunungan hasil bumi, yang mengandung filosofi sebagai bentuk doa, dengan harapan bisa membawa keberkahan bagi masyarakat Lumajang.

Puncak Harjalu ke-768 tidak hanya menjadi acara peringatan, namun juga simbol keberagaman dan kemakmuran yang terus diperjuangkan oleh Kabupaten Lumajang.

(Sumber: infopublik.id)


LUMAJANG: Mampir ke Grojokan Sewu Pronojiwo, Panorama Eksotika Wisata Alam, Buka Hingga Malam Hari