DESA WISATA: Meningkatkan Aksesibilitas Melalui Infrastruktur yang Inklusif agar Ramah Difabel

Desa Wisata Penglipuran
Sumber :
  • unsplash

Malang, WISATA- Desa wisata yang sukses adalah yang ramah bagi semua orang, termasuk para wisatawan dengan kebutuhan khusus atau difabel. Meningkatkan aksesibilitas melalui infrastruktur yang inklusif adalah langkah penting dalam menciptakan destinasi yang benar-benar ramah bagi semua orang. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi bagaimana desa wisata dapat menjadi lebih inklusif melalui infrastruktur yang dirancang dengan baik.

Air Terjun Gollae, Salah Satu Destinasi Wisata Alam di Kabupaten Pangkep

Jalur Akses yang Ramah Difabel

Salah satu langkah pertama dalam menjadikan desa wisata lebih inklusif adalah dengan menyediakan jalur akses yang ramah difabel. Ini termasuk peningkatan aksesibilitas fisik seperti jalan setapak yang datar, trotoar yang lebar, dan rampa yang sesuai untuk kursi roda. Hal ini memungkinkan para wisatawan dengan mobilitas terbatas untuk menjelajahi desa dengan lebih mudah.

Desa Wisata Etnaprana: Kunci Sukses Eco-Tourism Indonesia di 2025

Akomodasi yang Sesuai

Infrastruktur akomodasi juga harus memperhatikan kebutuhan wisatawan difabel. Kamar yang dirancang khusus untuk mereka dengan fasilitas tambahan seperti kamar mandi yang sesuai atau pegangan tangan adalah contoh langkah positif. Selain itu, pelatihan staf akomodasi dalam melayani wisatawan dengan berbagai kebutuhan adalah penting.

Yogyakarta Etnaprana: Menemukan Keseimbangan Jiwa di Desa Wisata Berkelanjutan

Informasi yang Dapat Diakses Semua Orang

Desa wisata harus menyediakan informasi yang dapat diakses oleh semua orang. Ini bisa mencakup peta dengan tanda-tanda Braille, petunjuk dalam bahasa isyarat, dan panduan aksesibilitas yang mencakup semua fasilitas dan layanan yang tersedia.

Halaman Selanjutnya
img_title