Meng Jiangnu dan Air Matanya: Cinta yang Menggerakkan Tembok Raksasa

Tembok Besar China
Sumber :
  • Wikipedia

Perjalanan Panjang Penuh Air Mata

Patung Tanah Liat Hidup: Mengapa Terracotta Army Dianggap Mukjizat Dunia?

Meng Jiangnu memulai perjalanannya dengan tekad dan kesetiaan. Ia menempuh ribuan li (satuan jarak tradisional Tiongkok), melintasi sungai, pegunungan, dan gurun, tanpa transportasi atau perlindungan. Ia hanya membawa bekal seadanya dan harapan di hatinya. Perjalanan itu tidak mudah, namun cinta mendorong langkahnya.

Sesampainya di lokasi pembangunan Tembok Besar, ia disambut oleh kenyataan pahit: suaminya telah meninggal karena kelelahan dan kelaparan, dan jasadnya dikubur bersama ribuan pekerja lain di bawah fondasi tembok.

 Tangisan yang Mengguncang Dunia
Terracotta Army: Penemuan Arkeologi Terbesar Abad ke-20 dari China

Mendengar kabar kematian suaminya, Meng Jiangnu menangis dengan pilu di kaki Tembok Besar. Air matanya tak kunjung kering, isak tangisnya begitu dalam hingga, menurut legenda, bagian dari tembok tempat ia menangis runtuh dengan sendirinya. Saat itulah jasad suaminya muncul ke permukaan, seolah menjawab seruan cinta yang tak pernah padam.

Kisah ini menjadi simbol kuat bahwa cinta sejati mampu menggoyahkan kekuasaan dan menembus dinding sekuat apa pun—baik fisik maupun sosial. Tembok yang dirancang untuk menahan musuh, justru runtuh oleh kekuatan batin seorang perempuan.

Misteri Besar Tentara Terakota di Xi’an: Apa Rahasia di Baliknya?

Tembok Besar China

Photo :
  • Wikipedia
Halaman Selanjutnya
img_title