Liburan Kekinian! Wisata Ramah Lingkungan dan Virtual Jadi Favorit Anak Muda

Sari Organik Ubud, jadi Pilihan Eco-tourism
Sumber :
  • Jejakpiknik

Beberapa pelaku industri pariwisata bahkan mulai menggabungkan dua tren ini dalam satu paket wisata. Contohnya, sebelum mengunjungi destinasi ramah lingkungan, wisatawan bisa “mengintip” terlebih dahulu secara virtual.

Saat Filsafat Timur dan Barat Bertemu: Refleksi Madilog untuk Dunia yang Terhubung

Langkah ini bukan hanya membantu perencanaan perjalanan, tapi juga memberi edukasi awal soal nilai-nilai keberlanjutan dan etika wisata. Jadi, wisatawan bisa datang dengan lebih siap dan menghormati budaya serta alam setempat.

Di sisi lain, wisata virtual juga mulai memperkenalkan konsep “wisata etis digital”. Pengunjung virtual diberi edukasi soal sejarah, budaya, hingga dampak sosial dari tempat yang mereka “kunjungi”. Ini menunjukkan bahwa meski tidak hadir secara fisik, pengalaman wisata tetap bisa sarat makna dan nilai.

Rahasia di Balik Lonjakan Wisatawan Nusantara yang Bikin Pariwisata Makin Semarak

Peran Media Sosial dan Influencer

Tidak bisa dimungkiri, media sosial berperan besar dalam membentuk tren wisata anak muda. Influencer yang mengangkat tema eco-travel atau pengalaman virtual memberi inspirasi sekaligus membuka cakrawala baru.

Serunya Menyusuri Jalur Trekking Kayu di Hutan Mangrove Pandansari Kaliwingi

Tagar seperti #EcoTravel, #SustainableTourism, hingga #VirtualTrip mulai ramai di Instagram, TikTok, dan YouTube. Anak muda tidak hanya ingin tampil keren, tapi juga ingin dikenal sebagai traveler yang peduli.

“Sekarang yang keren itu bukan yang sering ke luar negeri, tapi yang bisa traveling tanpa merusak lingkungan,” tulis seorang pengguna Twitter yang viral karena kontennya tentang bersih-bersih pantai di Lombok.

Halaman Selanjutnya
img_title