Mengenal Seni Bela Diri Tradisional Kuntau yang Sarat Sejarah dan Filosofi

Seni Bela Diri Kuntau
Sumber :
  • IG/budayacreatorsoff_ikn

Banjarmasin, WISATA – Kuntau adalah seni bela diri tradisional yang berkembang di Indonesia, terutama di daerah Kalimantan Selatan dan Sumatera Selatan. Seni bela diri ini memiliki akar sejarah yang kuat, dengan pengaruh dari budaya Tionghoa yang masuk ke Nusantara sejak zaman Kesultanan Banjar dan Palembang Darussalam. 

Totopong: Ikat Kepala Tradisional Sunda yang Kembali Populer karena Dipakai Dedi Mulyadi

Kuntau diyakini berasal dari seni bela diri Tiongkok, seperti kungfu, yang kemudian beradaptasi dengan budaya lokal. Seni bela diri ini berkembang sebagai bagian dari pertahanan diri masyarakat setempat, terutama dalam menghadapi penjajahan dan konflik sosial. 

Seni bela diri Kuntau tidak hanya mengedepankan aspek fisik, tetapi juga memiliki nilai-nilai filosofis yang mendalam. Para praktisi Kuntau diajarkan untuk memiliki kesabaran, rendah hati, dan mengendalikan emosi sebelum menggunakan kekuatan bela diri. Gerakan dalam Kuntau sering kali memadukan keindahan dan kekuatan, dengan teknik tangan kosong maupun penggunaan senjata tradisional. 

Pantai Karang Jahe Rembang: Pesona Alam Pesisir yang Memikat

Hingga kini, seni Kuntau masih dilestarikan oleh berbagai perguruan bela diri di Kalimantan Selatan dan Sumatera Selatan. Seni bela diri ini sering ditampilkan dalam acara budaya, seperti pernikahan dan festival daerah, sebagai bentuk penghormatan terhadap tradisi leluhur. 

Kuntau memiliki karakteristik unik dibandingkan dengan seni bela diri lain di Indonesia, seperti misalnya Pencak Silat. Selain itu yang membedakan Kuntau dengan bela diri lainnya adalah asal usulnya. Kuntau memiliki pengaruh kuat dari seni bela diri Tiongkok, terutama dalam teknik tangan kosong dan penggunaan senjata, sedangkan Pencak Silat lebih berakar pada budaya Melayu dan Nusantara, dengan variasi gaya yang berkembang di berbagai daerah. 

Lukisan dan Memoar: Bagaimana Dunia Melihat Perang Jawa

Saat ini Kuntau semakin terpinggirkan dan kurang dikenal oleh generasi muda, sehingga terancam punah lain halnya Pencak Silat yang memiliki popularitas tinggi, bahkan diakui secara internasional dan sering dipertandingkan dalam ajang olahraga. 

Kuntau bukan sekadar bela diri, tetapi juga warisan budaya yang mencerminkan kekuatan, ketahanan, dan kebijaksanaan masyarakat Nusantara.  Akan tetapi, meskipun Kuntau memiliki sejarah panjang dan teknik yang unik, tantangan terbesar adalah pelestariannya di tengah modernisasi dan dominasi seni bela diri lain yang lebih populer.

Halaman Selanjutnya
img_title