Wisata JOMO, Tren Masyarakat Modern yang Mulai Digandrungi di Berbagai Negara Maju
- Image Creator Bing/Handoko
Malang, WISATA - Dalam dunia yang semakin terhubung secara digital, kehidupan kita sering kali dipenuhi oleh suara-suara notifikasi, tekanan sosial media, dan tuntutan untuk selalu tampil sempurna. Namun, di tengah kecanggihan teknologi tersebut, muncul sebuah tren yang berfokus pada kebahagiaan dengan cara yang sangat berbeda—JOMO (Joy of Missing Out). Kini, konsep JOMO tak hanya menjadi pilihan gaya hidup, tetapi juga mulai menjadi tren dalam dunia pariwisata. Wisata JOMO, yang mengedepankan ketenangan dan penyatuan dengan alam, kini semakin digandrungi oleh masyarakat modern di berbagai negara maju. Mengapa tren ini begitu populer? Berikut ulasannya.
Apa Itu Wisata JOMO?
JOMO (Joy of Missing Out) adalah konsep kebahagiaan yang datang dari menikmati momen tanpa merasa perlu mengikuti tren atau kegiatan yang sedang ramai dilakukan oleh orang lain. Berbeda dengan FOMO (Fear of Missing Out), yang membuat seseorang merasa tertekan karena takut ketinggalan momen, JOMO justru mengajak orang untuk menikmati ketenangan dan kebahagiaan dari apa yang ada di sekitar mereka tanpa terikat pada ekspektasi sosial.
Dalam konteks wisata, JOMO berarti mengambil liburan yang menenangkan, jauh dari keramaian, dan tanpa adanya kecemasan untuk selalu meng-update kegiatan kita di media sosial. Wisata JOMO menawarkan pengalaman lebih dalam, dengan fokus pada self-care, kesederhanaan, dan kebersamaan dengan alam.
Mengapa Wisata JOMO Menjadi Tren Global?
Tren JOMO tidak hanya populer di Indonesia, tetapi telah menjadi fenomena global, terutama di negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Inggris, Jepang, dan negara-negara Eropa. Beberapa alasan utama mengapa wisata JOMO semakin digemari adalah sebagai berikut:
1. Keletihan Digital dan Kesehatan Mental