Menggali Rahasia Lebaran Ketupat: Tradisi, Ritual, dan Pengaruh Global dalam Perayaan Idul Fitri
- Cuplikan Layar
Malang, WISATA - Artikel berikut ini laporan khusus terkait Lebaran Ketupat, yang pada lebaran tahun 2025 ini akan jatuh pada tanggal 25 April 2025. Lebaran Ketupat adalah tradisi unik yang berkembang terutama di Jawa dan telah menjadi bagian penting dari perayaan Idul Fitri di Indonesia. Tradisi ini tidak hanya soal hidangan khas, melainkan juga sarat dengan nilai-nilai spiritual, sosial, dan budaya. Dengan menggabungkan ajaran Islam dengan kearifan lokal, tradisi ini tetap relevan dan terus dilestarikan sebagai bagian dari identitas budaya Indonesia. Artikel ini akan mengungkap rahasia di balik tradisi Lebaran Ketupat melalui penjelasan mengenai tradisi, ritual, dan pengaruh global yang semakin meluas dalam perayaan Idul Fitri.
Sejarah dan Asal Usul Tradisi Lebaran Ketupat
Lebaran Ketupat telah ada sejak zaman dahulu di Nusantara. Tradisi pembuatan ketupat berkembang pesat di Pulau Jawa, yang kemudian menyebar ke berbagai daerah di Indonesia. Salah satu tokoh penting dalam penyebaran tradisi ini adalah Sunan Kalijaga, salah satu dari sembilan Wali Songo. Beliau menggunakan pendekatan budaya lokal agar masyarakat Jawa lebih mudah menerima ajaran Islam.
Pada masa itu, Sunan Kalijaga memperkenalkan dua istilah penting, yakni Bakda Lebaran dan Bakda Kupat. Bakda Lebaran adalah tradisi silaturahmi dan saling memaafkan yang dilakukan segera setelah shalat Idul Fitri pada tanggal 1 Syawal. Sedangkan Bakda Kupat atau Lebaran Ketupat dilaksanakan satu minggu setelah Idul Fitri, tepatnya pada hari ke-7 atau ke-8 Syawal. Tradisi ini menjadi momentum untuk menutup rangkaian ibadah puasa dan memulai lembaran baru dengan hati yang bersih.
Seiring berjalannya waktu, tradisi ini tidak hanya diterima oleh masyarakat Jawa tetapi juga menyebar ke berbagai daerah di Indonesia seperti Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Nusa Tenggara. Selain itu, tradisi serupa juga ditemui di negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, dan Brunei. Hal ini menunjukkan betapa kuatnya nilai budaya Lebaran Ketupat dalam menciptakan identitas perayaan Idul Fitri yang khas di kawasan Asia Tenggara.
Ritual Pembuatan dan Penyajian Ketupat
Proses pembuatan ketupat merupakan bagian penting yang mengandung makna simbolis. Kegiatan ini biasanya dilakukan bersama keluarga atau komunitas sebagai bentuk gotong royong dan kebersamaan. Berikut ini adalah tahapan umum dalam pembuatan ketupat: