Ritual Thudong: Praktik Spiritual Para Bhikkhu dalam Tradisi Theravada

Ilustrasi Ritual Thudong
Sumber :
  • IG/eventguideindonesia

Malang, WISATA – Ritual Thudong adalah salah satu praktik spiritual yang dilakukan oleh para bhikkhu dalam tradisi Theravada, khususnya di Thailand, Laos, dan Myanmar. Kata "thudong" berasal dari bahasa Pali "dhutanga," yang berarti praktik asketis atau disiplin keras yang bertujuan untuk melatih pikiran dan tubuh demi mencapai pencerahan. Ritual ini melibatkan perjalanan panjang, meditasi, dan hidup sederhana di tengah alam liar.

Jejak Kebijaksanaan: Pelajaran Hidup dari Filsuf Yunani Plato, Buddha, Rumi, dan Sunan Kalijaga

Meskipun tidak sepopuler di Thailand atau Myanmar, ritual Thudong juga dipraktikkan oleh para bhikkhu Theravada di Indonesia, khususnya di komunitas-komunitas Buddha yang mengikuti ajaran tradisi hutan (Forest Tradition). Ritual ini menjadi bagian dari upaya para bhikkhu untuk mengembangkan disiplin spiritual, melepaskan keterikatan duniawi, dan mencapai pencerahan. 

Di Indonesia, praktik Thudong biasanya dilakukan oleh bhikkhu yang tergabung dalam vihara-vihara yang menganut aliran Theravada, seperti Vihara Bodhivamsa di Magelang atau Vihara Mendut di Jawa Tengah. Para bhikkhu ini menjalani kehidupan sebagai pengembara, meninggalkan kenyamanan vihara untuk hidup sederhana di alam bebas. Mereka membawa perlengkapan minimal, seperti jubah, mangkuk dana, dan payung, serta mengandalkan dukungan dari umat Buddha setempat untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka. 

Wisata Kuliner Pedas di Bali: 5 Rumah Makan Sambal Lombok Paling Nendang

Salah satu ciri khas Thudong di Indonesia adalah penekanan pada meditasi di tempat-tempat yang tenang dan alami. Para bhikkhu sering memilih lokasi seperti hutan, pegunungan, atau tepi sungai untuk bermeditasi. Lingkungan alam yang sunyi membantu mereka fokus pada pengembangan kesadaran dan kebijaksanaan. Selain itu, hidup di alam liar juga mengajarkan mereka untuk menghadapi ketidaknyamanan dan tantangan fisik, yang dianggap sebagai bagian dari proses penyucian diri. 

Ritual Thudong di Indonesia juga memiliki dimensi sosial. Selama perjalanan, para bhikkhu sering berinteraksi dengan masyarakat setempat, memberikan nasihat spiritual, dan membagikan ajaran Buddha. Hal ini tidak hanya memperkuat ikatan antara sangha (komunitas monastik) dan umat, tetapi juga menjadi sarana untuk menyebarkan Dharma (ajaran Buddha) kepada lebih banyak orang. 

WISATA WASTRA: 36 Museum Meriahkan Pameran Kain Nusantara, Target 6.000 Kunjungan

Ritual Thudong di Indonesia mencerminkan semangat ketekunan, kesederhanaan, dan pencarian kebenaran spiritual. Meskipun tidak seintens di negara-negara lain, praktik ini tetap menjadi bagian penting dari warisan spiritual Buddhisme Theravada di Indonesia, menginspirasi banyak orang untuk hidup lebih bermakna dan harmonis dengan alam.

 

Halaman Selanjutnya
img_title