DURIAN ORANYE, Si Eksotis dari Lereng Semeru yang Selalu Menggoda Lidah, Creamy dan Karamel
- portalberita.lumajangkab.go.id
Lumajang, WISATA – Di lereng Gunung Semeru, tepatnya di tiga Kecamatan yakni Pasrujambe, Senduro, dan Gucialit, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, terdapat sebuah keajaiban alam yang memanjakan para pecinta durian: durian oranye.
Dinamakan durian oranye, selain karena daging buahnya yang berwarna oranye cerah, durian ini juga menawarkan rasa manis pulen dengan tekstur daging yang tidak lengket, memberikan sensasi kelezatan yang khas.
Jodi, seorang petani di Desa Wonokerto, Gucialit, bersama para pekerjanya, terlihat sibuk memanen ratusan buah durian oranye dari kebunnya.
Durian-durian ini dipanen dalam kondisi masak pohon, memastikan kualitas dan rasa terbaik bagi para penikmatnya.
"Durian oranye ini rasanya manis pulen, dan dagingnya tebal. Harganya pun masih terjangkau," ujar Jodi.
Harga durian oranye berkisar antara Rp40.000 hingga Rp60.000 per buah.
Harga tersebut, menjadikannya sebagai pilihan menarik bagi para pecinta durian yang ingin mencicipi varietas eksotis, tanpa harus merogoh kocek terlalu dalam.
Namun, ada satu hal yang perlu diperhatikan: durian oranye memiliki daya tahan yang singkat.
Setelah dipanen, durian ini harus segera dikonsumsi dalam waktu maksimal tiga hari agar tetap dalam kondisi terbaik, karena setelah itu, dagingnya akan mulai pecah dan berubah tekstur.
Keunikan durian oranye, tidak hanya terletak pada warnanya, tetapi juga pada tekstur dagingnya yang creamy dan rasanya yang khas.
Ketika disantap, durian ini memberikan perpaduan rasa manis yang pas, tidak berlebihan, dengan sedikit aroma karamel alami.
Aromanya yang harum semakin menggoda selera, menjadikannya favorit di kalangan pencinta durian sejati.
Selain durian oranye, lereng Gunung Semeru juga menjadi habitat bagi berbagai varietas durian unik lainnya.
Salah satunya, adalah durian Kembang dari Gucialit yang memiliki bunga kecil di dalam daging buahnya, memberikan kombinasi rasa manis dengan sedikit sentuhan pahit dan aroma bunga yang khas.
Ada pula durian Tisu, andalan kebun Haji Nanang di Gucialit.
Durian ini memiliki rasa manis pahit dengan warna daging kuning keemasan dan sedikit semburat putih, memberikan tampilan yang unik dan menggoda.
Keberagaman varietas durian di kawasan ini, menunjukkan betapa kayanya potensi alam lereng Gunung Semeru.
Setiap varietas menawarkan keunikan tersendiri, baik dari segi rasa, tekstur, maupun tampilan, yang siap memanjakan lidah para penikmat durian.
Musim panen durian menjadi momen yang sangat dinanti, tidak hanya oleh masyarakat setempat, tetapi juga oleh pecinta durian dari luar kota yang rela datang jauh-jauh, untuk menikmati kelezatan durian khas lereng Semeru.
Agus Jatmiko Dwi Prabowo, Koordinator BPP Pertanian Kecamatan Pasrujambe menjelaskan, durian oranye tidak hanya menjadi sumber pendapatan bagi petani, tetapi juga berperan dalam meningkatkan pariwisata lokal.
Banyak wisatawan yang datang untuk mencicipi durian sambil menikmati keindahan alam pegunungan yang asri.
Bagi pecinta durian, pengalaman menikmati durian langsung di kebun, tentu menjadi daya tarik tersendiri.
Duduk santai di bawah pohon sambil menyantap durian segar dengan latar belakang panorama pegunungan Semeru, adalah pengalaman yang sulit dilupakan.
Suasana pedesaan yang tenang, udara segar khas pegunungan, serta keramahan para petani yang dengan senang hati berbagi cerita tentang budi daya durian, semakin memperkaya pengalaman wisata kuliner di Lumajang.
Bagi yang ingin membawa pulang durian sebagai oleh-oleh, tersedia berbagai pilihan durian dengan kualitas terbaik.
Namun, mengingat daya tahannya yang singkat, disarankan untuk mengonsumsinya sesegera mungkin atau memilih durian yang masih setengah matang, agar tetap segar selama perjalanan.
Harga yang terjangkau dan kualitas yang terjamin, membuat durian oranye dari lereng Gunung Semeru semakin populer di kalangan pecinta durian.
Rasanya yang khas, teksturnya yang lembut, serta aroma yang menggoda menjadikannya primadona baru di dunia perdurianan Indonesia.
Keberadaan durian oranye dan varietas unik lainnya di lereng Semeru, juga menjadi bukti betapa kaya dan beragamnya hayati Indonesia.
Potensi ini perlu dijaga dan dilestarikan agar dapat dinikmati oleh generasi mendatang.
Para petani setempat juga terus berupaya menjaga kualitas dan keberlanjutan produksi durian dengan menerapkan praktik pertanian yang baik.
Mereka juga berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk memperluas pasar dan meningkatkan kesejahteraan petani lokal.
Dengan segala keunikan dan kelezatannya, durian oranye dari lereng Gunung Semeru, layak menjadi salah satu ikon kuliner Indonesia yang membanggakan.
Bagi Anda pecinta durian, jangan ragu untuk mengunjungi lereng Gunung Semeru dan mencicipi langsung kelezatan durian oranye serta varietas unik lainnya.
Pengalaman ini pasti akan menjadi kenangan manis yang tak terlupakan.
Yuk, berangkat....
(Sumber: portalberita.lumajangkab.go.id)