KUE TALAM: Camilan Tradisional yang Naik Daun di Sragen, Paduan Rasa Manis dan Gurih

Kue Talam by Mama Cha di Sragen
Sumber :
  • sragenkab.go.id

Sragen, WISATA Kue talam adalah salah satu makanan tradisional khas Indonesia yang banyak diperbincangkan belakangan ini.

Kue yang memiliki tekstur lembut dengan perpaduan rasa manis dan gurih ini, terbuat dari tepung, santan, dan gula.

Kue ini, cocok disajikan ketika masih hangat ataupun dalam keadaan dingin, sangat pas dijadikan sebagai makanan penutup.

Cinde Semara Dahayu, seorang warga Sragen berusia 28 tahun, berinisiatif menghadirkan kue talam di Kabupaten Sragen sejak Desember 2024.

Pernah mencicipi kue talam dari Kota Semarang, Cinde kemudian bertekad membuat kue favorit keluarganya itu, agar tidak perlu merogoh kocek yang cukup dalam untuk membayar jasa titip (jastip).

“Saya mencoba membuat kue talam sendiri berkat dukungan dari suami, ternyata rasanya sangat mirip dengan kue talam yang pernah kita beli,” ujarnya.

Cinde menceritakan, awalnya ia hanya iseng memposting kue talam buatannya di media sosial.

Tak disangka-sangka, rupanya banyak yang berminat untuk membeli.

“Awalnya saya hanya memakai sistem preorder, jadi saya posting di sosmed, kalau ada yang pesan baru saya buatkan. Ternyata banyak yang memberikan review positif, akhirnya saya memutuskan untuk berjualan di stand CFD. Alhamdulillah, selalu habis,” ungkapnya.

Cinde menambahkan, di awal berjualan, dalam seminggu ia bisa menjual 800 – 1.000 buah.

Namun karena kerumitan proses pembuatan yang menguras waktu dan tenaga, Cinde memutuskan untuk menjual 400 – 450 buah di Car Free Day (CFD).

Dibantu seorang karyawan, kini omzet bersih setiap penjualannya mencapai Rp600.000 – Rp800.000.

“Saya melihat peluang bisnis kue talam dari banyaknya peminat orang-orang yang penasaran dengan kue ini. Jadi saya memutuskan untuk berjualan kue talam, agar masyarakat Sragen dapat menikmati makanan ini tanpa harus jauh-jauh ke luar kota atau membayar jastip,” tuturnya.

"Kue Talam Homemade by Mama Cha" adalah nama bisnis yang diambil dari nama anak perempuan Cinde, Chayra.

Mengusung istilah “homemade” yang berarti buatan sendiri, kue rumahan buatan Cinde menarik perhatian banyak pecinta kuliner di Sragen dalam waktu singkat, berkat sentuhan uniknya.

Pelanggannya berasal dari berbagai kalangan mulai dari remaja hingga orang tua.

Kue talam buatan Cinde disajikan dengan takir dari daun pandan yang berbentuk kotak sebagai wadahnya.

Selain menambah estetika, takir daun pandan ini menciptakan aroma wangi yang alami.

Varian isiannya pun beragam sehingga pembeli tidak akan bosan menyantap kue talam ini.

Ada varian original dengan jagung di bagian bawahnya, kombinasi durian dengan ketan, dan toping Nangka.

“Semoga bisnis yang bermula dari ketidaksengajaan ini akan selalu diminati masyarakat Sragen. Meskipun saat ini kue talam hanya bisnis sampingan, tapi saya berharap seiring berjalannya waktu bisa memiliki outlet yang menetap agar produksi terus meningkat,” harapnya.

Kue Talam Homemade by Mama Cha dibandrol dengan harga yang sangat terjangkau.

Untuk kemasan isi 10 potong per dus, harga berkisar antara Rp15.000 – Rp35.000.

Sedangkan untuk isi 25 per dus, dijual dengan harga sekitar Rp25.000 – Rp52.000.

Kue Talam Homemade by Mama Cha dapat ditemukan di event CFD setiap hari Minggu pukul 06.00 – 08.30 WIB di sekitar alun-alun Sragen, atau lebih tepatnya di depan Kantor Pengadilan Negeri Sragen.

Jika berminat untuk memesan di luar jam tersebut, pembeli dapat memesan melalui akun Instagram @talam_sragen atau menghubungi nomor Whatsapp 081333043540.

(Sumber: sragenkab.go.id)

SRAGEN: Masih Perawan, Wisata Pemandian Air Panas Sendang Panguripan Terpendam di Sisi Selatan