BATANG: Inilah Mbah Slamet, Penjaga Makam Mbah Surgi, Telik Sandi Pangeran Diponegoro

Makam Kyai Hasan Surgi Jatikusumo, Telik Sandi Pangeran Diponegoro
Sumber :
  • berita.batangkab.go.id

Batang, WISATA – Suara rintik hujan disertai hawa sejuk, masih dirasakan Mbah Rayu Slamet, juru kunci Makam Kyai Hasan Surgi Jatikusumo, Kedungdowo, Kramat.

Karena telah mendapat amanat dari mendiang Mbah Surgi, perempuan paruh baya itu tetap membuka pintu makam.

Mbah Slamet menuturkan kisahnya menjadi juru kunci, berawal ketika dirinya diminta merawat makam Mbah Surgi yang merupakan telik sandi Pangeran Diponegoro.

BATANG: Puluhan Perupa Tampilkan Karya Bertema Memorial, Manjakan Mata Penikmatnya Hingga 18 Februari 2025

Telik sandi adalah semacam spionase atau intelijen atau mata-mata.

“Dalam mimpi, saya ketemu Mbah Surgi dan diminta mengantar seseorang untuk ziarah ke makam. Ternyata paginya, saya memang ketemu orang itu dan minta diantar ke makam,” ujarnya saat ditemui di Makam Mbah Surgi, Kadilangu, Kabupaten Batang, Jawa Tengah pada hari Kamis (6/2/2025).

Sejak saat itu, perempuan berusia 64 tahun tersebut, menjadi juru kunci generasi ke-8 dari leluhurnya, Mbah Tasbin.

Ia mencurahkan waktu sepenuhnya untuk mengurus makam Mbah Surgi.

Awalnya, Mbah Kyai Surgi yang sedang bertapa di tepi sungai, lambat laun hanyut terbawa air, hingga tersangkut di daerah Kedungdowo dan diselamatkan oleh Mbah Tasbin.

Berkat ketekunannya, Mbah Tasbin diamanati langsung oleh Mbah Kyai Surgi untuk merawat semua makam di area tersebut.

Mbah Slamet menceritakan, leluhurnya pernah berpesan bahwa apabila ingin berziarah ke Makam Mbah Kyai Surgi, peziarah wajib melakukan ritual puasa untuk menjaga kesucian diri selama tiga atau tujuh hari.

“Banyak yang sudah ziarah ke makam ini, dari Lampung, Medan, Palembang. Biasanya sebelum haul Mbah Surgi, peziarah sudah datang berombongan untuk berdoa, ada pula yang dijadikan perantara kepada Allah Ta'ala agar keinginannya terkabul,” jelasnya.

Sementara itu, anggota majlis ta'lim, Susanti, warga Desa Pasekaran mengatakan, ia bersama jemaah lainnya secara rutin tiap haul tiba, menggelar khotmil quran.

“Saya bersama 50 anggota dari pagi sudah membaca Al-Qur'an biar semakin menambah keberkahan,” ungkapnya.

Menurutnya, sejak lama makam Mbah Surgi selalu ramai oleh peziarah yang datang untuk berdoa kepada Allah melalui perantara beliau.

“Ya ini kepercayaan orang saja, memanjatkan doa ke Allah, Mbah Surgi cuma perantara dan alhamdulillah banyak doa terkabul,” ujar dia.

(Sumber: berita.batangkab.go.id)