Berlibur untuk Melawan Brain Rot: Pilihan Destinasi JOMO yang Menenangkan

Seseorang Menikmati JOMO, Retret Meditasi di Ubud Bali
Sumber :
  • Image Creator bing/Handoko

Jakarta, WISATA - Brain Rot, sebagai efek samping dari era digital, mendorong banyak orang untuk mencari pelarian dari rutinitas teknologi yang padat. Salah satu solusi yang kini diminati adalah wisata JOMO (Joy of Missing Out), di mana wisatawan dapat menikmati momen tanpa gangguan teknologi.

Al-Ghazali: "Rasionalitas yang Tidak Disertai Keimanan adalah Kekosongan; Keimanan Tanpa Akal, Hanyalah Kedangkalan"

Mengapa Wisata JOMO Penting?

Konsep JOMO bertolak belakang dengan budaya Fear of Missing Out (FOMO) yang sering kali memperburuk efek Brain Rot. Dengan JOMO, individu diajak untuk menikmati kehidupan nyata, menjauh dari hiruk-pikuk dunia maya, dan fokus pada ketenangan batin.

Bagaimana Mengelola Emosi dengan Stoicisme: Wawasan Modern dari John Sellars

Pilihan Destinasi Wisata JOMO

1.     Ubud, Bali
Dengan lanskap sawah yang hijau dan suasana pedesaan yang tenang, Ubud menjadi pilihan ideal untuk relaksasi. Banyak vila di sini menawarkan program detoks digital.

Seni Menolak Kesibukan: Panduan Naval Ravikant untuk Hidup Bermakna

2.     Lembah Harau, Sumatera Barat
Dikelilingi oleh tebing-tebing megah dan air terjun alami, Lembah Harau memberikan suasana damai yang sempurna untuk melepaskan diri dari teknologi.

3.     Desa Sembalun, Lombok
Terletak di kaki Gunung Rinjani, desa ini menawarkan pemandangan alam yang asri dan suasana yang minim gangguan digital.

Halaman Selanjutnya
img_title