KEBAYA: Resmi Jadi Warisan Budaya Dunia, Dilestarikan oleh Generasi Muda

Perempuan Indonesia Cinta Kebaya
Sumber :
  • Istimewa

“Secara psikologis memang ada anggapan bahwa berkebaya itu ribet. Memakai kain pun terasa tidak nyaman. Untuk itu kami ajarkan cara yang praktis, yang membuat pemakainya tetap leluasa bergerak di berbagai aktivitas,” ujar Rahmi.

Selain soal pelestarian budaya, menggaungkan keberadaan kebaya, juga berdampak secara ekonomi.

Industri busana kebaya yang berskala kecil hingga pabrikan akan semakin berkembang.

Juga, penghasil tenun yang tersebar hampir di seluruh wilayah Nusantara, karena kebaya tidak hanya dikenakan bersama kain batik.

MAGELANG: Saatnya Dibangun Destinasi Pariwisata Sekelas Jatim Park, Bersanding dengan Borobudur?

Tim Nasional Kebaya Indonesia sebagai pengusul Hari Kebaya Nasional dan Kebaya sebagai WBTB UNESCO, adalah:
1.Perempuan Indonesia Maju (Lana T Koentjoro)
2.Pertiwi Indonesia (Miranti Serad Ginanjar)
3.Pencinta Sanggul Nusantara (Ninoek W Sunaryo)
4.Perempuan Berkebaya Indonesia (Rahmi Hidayati)
5.Kebaya Foundation (Tuti Roosdiono)
6.Citra Kartini Indonesia (Ayu Heni Rosan)
7.Sekar Ayu Jiwanta (Emi Wiranto)
8.Himpunan Ratna Busana Surakarta (Febri Hapsari Dipokusumo)
9.Komunitas Notaris Indonesia Berkebaya (Rustianah)
10.Cinta Budaya Nusantara (Melok besari)
11.Rampak Sarinah (Eva Sundari)
12.Pewaris Kebaya Labuh
13.Pewaris Kebaya Kerancang

(Sumber: Berbagai Sumber)

KOLINTANG: Resmi Jadi Warisan Budaya Takbenda ke-16 yang Diakui UNESCO