PENARI PENJAGA NEGERI: Sambut Hari Kebaya Nasional, Gelar Tari Bersama dan Wisata Sejarah Berkebaya

Peserta Pesona Kebaya, Tari Nusantara & Wisata Sejarah
Sumber :
  • Sendang Wangi

“Tari, juga salah satu dari warisan budaya (heritage – red.) yang sifatnya tak benda. Kegiatan di lapangan Banteng berupa suguhan penampilan dua tarian dari peserta pelatihan gratis Penari Penjaga Negeri yang didukung penuh oleh Srikandi Budaya Nusantara (SBN) dan asuhan guru tari dan pengurus PPN yaitu Tantri Wu,” ungkap Anugrah.

Tari Pelajar Pancasila yang menceritakan ajakan kepada generasi muda untuk mengamalkan Pancasila, ditampilkan oleh peserta pelatihan kelas anak SD, anak berkebutuhan khusus.
Sedangkan Beksan Nawung Sekar – tari gaya Yogyakarta, ditarikan oleh peserta dari kelas remaja putri dan dewasa.

INSPIRASI: Komunitas Penari Penjaga Negeri Gelar Talkshow, Tari dan Flashmob Hari Batik Nasional

Selain ke dua tarian tersebut, seluruh peserta Pesona Kebaya, Tari Nusantara dan Wisata Sejarah menarikan Tari Sirih Kuning, sebuah tari daerah Betawi. Momen ini dilakukan, karena masih dalam suasana peringatan Hari Ulang Tahun Kota Jakarta ke-497.

Setelah berkumpul dan menari di Lapangan Banteng, peserta kemudian mengunjungi Gedung Jusuf Anwar dan Gedung AA Maramis.

Vidy (SHI) Menjelaskan Sejarah Lapangan Banteng dan Gedung AA Maramis

Photo :
  • Sendang Wangi
FLONA 2024: Resmi Dibuka Hingga 2 Agustus 2024, Sajikan 165 stan

Di kedua gedung tersebut, peserta melakukan kunjungan, observasi bangunan heritage, berfoto bersama dan mengambil video, tentu dengan pakaian kebaya.

Selama menjelajahi Gedung Jusuf Anwar dan gedung AA. Maramis, peserta dipandu oleh tim SHI yaitu Dwi, Adi dan Lilik berserta perwakilan dari Kementerian Keuangan.

INSPIRASI: Indahnya Penampilan Para Penari Penjaga Negeri dalam Kirab Pancasila 2024

Tak lupa, pemaparan sejarah dan konteks tentang lapangan Banteng dan sekitarnya, dipaparkan oleh Vidi Nurcholis, salah satu perdiri dan perwakilan SHI, yang memiliki ketertarikan dan peminatan terhadap sejarah Batavia di era kolonial.

Banyak hal yang dibahas dari perspektif sejarah, mulai dari perubahan peruntukan kawasan lapangan Banteng di masa lalu, perubahan aspirasi para penguasa di setiap jaman terkait dengan pembangunan kawasan dan gedung dan berbagai pemahaman mengenai istilah-istilah pada masa lampau.

Para peserta menyimak dengan seksama dan mengambil hikmah dari pemaparan yang dilakukan karena juga membahas tentang motif, konteks, ataupun alasan para pelaku sejarah saat itu, sehingga terjadilah rentetan kejadian sejarah.

Halaman Selanjutnya
img_title