RIAU: Festival Bakar Tongkang Bagansiapiapi Bakal Digelar, Simak Rangkaian Acaranya
- infopublik.id
Pekanbaru, WISATA – Festival Bakar Tongkang 2024 bakal kembali digelar.
Agenda wisata ini merupakan agenda Kharisma Event Nusantara (KEN) 2024 bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf).
Festival Bakar Tongkang 2024 akan dilaksanakan di Kota Bagansiapiapi, Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Riau pada 20-22 Juni 2024.
Aneka event juga bakal dihelat untuk memeriahkan agenda wisata nasional itu.
Kepala Dinas Pariwisata Riau, Roni Rakhmat mengatakan, Festival Bakar Tongkang 2024 diharapkan dapat mendongkrak jumlah kunjungan wisatawan ke Riau, sehingga akan terjadi lonjakan peningkatan perekonomian bagi masyarakat.
Menurut Roni, pada tahun 2019, jumlah kunjungan wisatawan Festival Bakar Tongkang tercatat 74.800 wisatawan.
Jumlah tersebut, terdiri dari wisatawan mancanegara sebanyak 32.850 jiwa dan 41.950 wisatawan domestik.
"Pergerakan wisatawan Festival Bakar Tongkang sangat signifkan. Di mana pada tahun 2016, hanya berjumlah 47.938 wisatawan dan pada tahun 2019 meningkat menjadi 74.800 wisatawan. Kemudian, terhenti akibat pandemi Covid-19. Lalu, pada tahun 2023, kembali meningkat menjadi 92.450 wisatawan," ujar Roni, Sabtu (15/6/2024).
Roni menambahkan, Pemerintah Provinsi Riau berkomitmen mengembangkan sektor pariwisata.
Berbagai event pariwisata dan pelatihan bagi insan pariwisata telah dilakukan oleh Dinas Pariwisata Riau.
"Pj. Gubernur Riau, Pak SF Hariyanto ingin sektor pariwisata Riau bisa dikenal di level nasional dan mancanegara, juga mampu berdampak positif, meningkatkan perekonomian masyarakat," ungkap Roni Rakhmat.
Sejarah Bakar Tongkang
Bakar Tongkang dapat dipastikan sebagai suatu tradisi ritual yang berkaitan erat dengan kesejarahan Kota Bagansiapiapi, terutama awal mula kedatangan para warga Tionghoa di Muara Rokan.
Ada kisah yang berkaitan dengan pengarungan samudra menggunakan kapal kayu sederhana.
Kapal itu, dikenal dengan sebutan tongkang oleh sekelompok keluarga Tionghoa dari Provinsi Fujian Tiongkok.
Ketika dalam kegelapan dan keheningan malam, mereka memanjatkan doa-doa kepada Dewa Kie Hu Ong Ya untuk diberi penuntun arah menuju daratan, tiba-tiba tampak berkilauan cahaya.
Lalu, cahaya itu dijadikan sebagai pemandu arah dalam mencapai daratan.
Dengan mengikuti kilauan cahaya, mereka tiba di suatu daratan di muara sungai yaitu Bagansiapiapi.
Kelompok pertama itulah, selanjutnya dianggap sebagai leluhur masyarakat Tionghoa Bagansiapiapi.
Menurut kepercayaan warga Tionghoa Bagansiapiapi, puncak tradisi bakar tongkang adalah melihat ke mana arah jatuhnya tiang layar tongkang yang dibakar itu.
Arah jatuh tiang menunjukan keselamatan dan peruntungan usaha serta mata pencarian menjadi lebih baik.
Maksudnya, jika tiang layar tongkang condong atau jatuh ke arah laut, maka peruntungan usaha dan mata pencarian akan lebih banyak datangnya dari hasil laut.
Adapun jika tiang layar tongkang condong atau jatuhnya mengarah kedarat, maka peruntungan usaha dan mata pencaharian akan lebih banyak datangnya dari hasil darat.
Selain itu, terdapat kisah yang berkaitan dengan ritual ini, yaitu ketika orang-orang Tionghoa generasi awal mulai bermukim di sana, mereka memutuskan untuk tidak kembali ke Tiongkok.
Rangkaian acara Festival Bakar Tongkang 2024, meliputi:
Tanggal 20-22 Juni: Pentas Seni Kemilau Bagan di Jalan Merdeka
Tanggal 20-21 Juni: Ritual Chia Thi Kong (Mengundang Dewa Langit) di Klenteng In Hock King
Tanggal 21 Juni: Kirab Sang Thi Kong (prosesi arak-arakan replika tongkang) keliling Kota Bagansiapiapi.
Tanggal 21 Juni (malam): Kesenian launching Event Wisata Nasional Festival Bakar Tongkang 2024 di Gedung IP Plaza
Tanggal 21-22 Juni: Pradaksina replika tongkang di Klenteng In Hock King
Tanggal 22 Juni: Acara inti pembakaran replika tongkang di area Bakar Tongkang
Tanggal 22 Juni: Malam pentas seni dan penutupan di Jalan Merdeka, Kota Bagansiapiapi.
(Sumber: infopublik.id)