Begini Hubungan Suami Istri yang Semestinya Dibangun dalam Pernikahan Menurut Socrates

Socrates Berbincang dengan Aristoteles (ilustrasi)
Sumber :
  • Handoko/Istimewa

Malang, WISATA - Socrates, filsuf Yunani kuno yang terkenal dengan pemikiran mendalamnya tentang etika, moralitas, dan kebenaran, juga memiliki pandangan yang signifikan tentang pernikahan. Meskipun dia lebih dikenal karena metode dialektiknya dan ajarannya tentang kebajikan, Socrates juga menawarkan wawasan tentang bagaimana hubungan suami istri seharusnya dibangun dalam pernikahan. Artikel ini akan mengeksplorasi pandangan Socrates tentang hubungan suami istri dan bagaimana prinsip-prinsip tersebut dapat diterapkan dalam konteks modern.

Socrates: "Keadilan adalah Memberikan kepada Setiap Orang Apa yang Menjadi Haknya"

Konteks Kehidupan Socrates

Socrates hidup di Athena pada abad ke-5 SM, masa yang dikenal dengan perkembangan intelektual dan filosofis yang pesat. Pernikahannya dengan Xanthippe, seorang wanita yang digambarkan memiliki temperamen kuat, memberikan gambaran penting tentang pandangannya terhadap pernikahan. Meski sering digambarkan sebagai hubungan yang penuh tantangan, pernikahan mereka menghasilkan tiga anak: Lamprocles, Sophroniscus, dan Menexenus.

Socrates: "Keadilan adalah Kebajikan dari Jiwa."

Prinsip-Prinsip Hubungan Suami Istri Menurut Socrates

1.    Kesetaraan dan Saling Penghormatan

9 Kutipan tentang Keadilan dari Socrates, Plato, dan Aristoteles sebagai Inspirasi

Socrates menekankan pentingnya kesetaraan dalam hubungan suami istri. Menurutnya, pernikahan yang sehat harus didasarkan pada penghormatan yang sama antara pasangan. Kesetaraan ini mencakup berbagai aspek kehidupan, termasuk pembagian tanggung jawab rumah tangga dan pengambilan keputusan bersama.

2.    Komunikasi Terbuka dan Jujur

Halaman Selanjutnya
img_title