Upaya Temukan Penerbang Pesawat Pengebom B-17 yang Hilang pada PD II di Inggris Libatkan Arkeolog

Pesawat Pengebom B-17 Flying Fortress
Sumber :
  • Instagram/the_mighty_flying_fortress

Malang, WISATA – Para arkeolog dari Cotswold Archaeology telah memulai misi yang mengharukan, menyelidiki hutan lebat di Inggris bagian timur untuk menggali lokasi jatuhnya pesawat pengebom B-17 Flying Fortress pada Perang Dunia II.

Tim Arkeologi dan Antropologi Temukan Penerbang AS yang Hilang di Perang Dunia II 80 Tahun Kemudian

Pesawat ini, yang merupakan simbol kekuatan udara Amerika selama Perang Dunia II, menemui nasibnya pada tahun 1944 ketika kendalinya gagal, menyebabkannya jatuh ke pedesaan Inggris. Pilotnya, yang identitasnya masih dirahasiakan, dinyatakan ‘Missing in Action’ (MIA) ketika pesawat terbakar saat terjadi tabrakan. 

The Defense POW/MIA Accounting Agency (DPAA), cabang dari Departemen Pertahanan A.S. yang berdedikasi untuk memulihkan anggota militer yang hilang, telah melibatkan keahlian Arkeologi Cotswold dalam upaya ini. 

Tren Otomatisasi Dunia, Begini Cara Robot Mengubah Lanskap Industri Global

Rosanna Price, juru bicara Arkeologi Cotswold, menyatakan tekad tim untuk menghormati kenangan pilot yang jatuh dan memberikan penutupan kepada kerabatnya yang masih hidup. Dia berkata, “Mereka masih berusaha menepati janji ‘tidak ada orang yang tertinggal’, itu cukup kuat bagi kami.”

Penggalian ini menghadirkan tantangan yang berat, karena kawah tabrakan terendam air dan tertutup oleh sedimen dan pertumbuhan berlebih selama beberapa dekade. Meskipun terdapat kendala-kendala ini, tim ini tidak terpengaruh dan menggunakan teknik yang cermat untuk menyaring tanah guna mencari artefak penting dan sisa-sisa manusia. Pentingnya misi mereka ditegaskan oleh kata-kata para anggota tim, mengakui tugas mereka yang hampir mustahil namun tetap teguh dalam tekad mereka untuk bertahan. 

Kompleks Istana Maya Ditemukan di Dekat Stasiun Kereta Calakmul di Meksiko

Benteng Terbang B-17, pendukung kampanye udara Amerika di Eropa, melambangkan keberanian dan pengorbanan ribuan anggota militer yang bertempur selama Perang Dunia II. Dilengkapi dengan bahan peledak Torpex seberat 12.000 pon, pembom ini memainkan peran penting dalam misi pengeboman strategis, menargetkan kompleks industri Jerman yang penting bagi upaya perang. Puing-puingnya sekarang menjadi pengingat akan bahaya yang dihadapi oleh mereka yang bertugas di udara. 

Penggalian di Inggris hanyalah salah satu bagian dari teka-teki yang lebih besar, karena upaya untuk menemukan penerbang yang hilang meluas ke seluruh Eropa dan Asia Tenggara. Upaya serupa juga dilakukan di Normandia, Prancis, di mana tim dari DPAA sedang mencari tiga penerbang yang hilang yang pesawatnya jatuh pada D-Day, 6 Juni 1944.