Kapak Batu yang Digali di Oman Berusia Lebih dari 300.000 Tahun, Mengungkap Pemahaman Awal Dunia

Kapak Batu yang Ditemukan di Oman
Sumber :
  • Institute of Archaeology of the CAS in Prague

Dengan memanfaatkan teknik ilmiah canggih seperti penanggalan radiokarbon dan penanggalan radionuklida kosmogenik, tim arkeolog dan ahli geologi internasional ini mengungkap rahasia gurun Oman. Melalui upaya terobosan mereka, mereka secara bertahap mengungkap pemahaman yang lebih komprehensif tentang awal mula kisah dunia kita.

SMK VETERAN 1 SUKOHARJO: Undang Praktisi Televisi dan Film untuk Berbagi Ilmu Broadcasting Televisi

Menurut para peneliti, temuan ini penting tidak hanya bagi para arkeolog dan ahli geologi, tetapi juga bagi masyarakat umum. Mereka memungkinkan pemahaman yang lebih baik tentang evolusi spesies manusia dan sejarah alam planet ini. Selain itu, mereka mengingatkan masyarakat akan kekayaan dan kompleksitas warisan budaya bersama.

Migrasi Homo erectus melalui Jazirah Arab merupakan topik yang sangat menarik dalam bidang arkeologi dan antropologi. Semenanjung Arab memainkan peran penting dalam perpindahan hominid awal keluar dari Afrika dan diyakini kuat bahwa Homo erectus memanfaatkan jalur ini untuk mencapai Asia dan sekitarnya. 

TIMNAS SENIOR INDONESIA: Reaksi Tijjani Reijnders, Usai Adiknya Memilih Bela Timnas Indonesia

Homo erectus diperkirakan berasal dari Afrika sekitar 1,8 hingga 2 juta tahun yang lalu. Spesies manusia purba ini menunjukkan peningkatan yang nyata dalam ukuran dan kompleksitas otak serta mampu menggunakan perkakas dan api. Sekitar 1,5 juta tahun yang lalu, Homo erectus mulai menyebar ke luar Afrika, dengan Semenanjung Arab menjadi pintu gerbang penting ke Asia. 

Migrasi Homo erectus keluar Afrika diyakini dipicu oleh berbagai faktor, termasuk perubahan lingkungan dan tekanan populasi. Ketersediaan sumber daya dan wilayah baru mungkin juga berperan dalam proses ini. 

Containerization atau Virtualisasi? Pilihan yang Bisa Mengubah Bisnis Anda

Jazirah Arab menyediakan jembatan darat alami antara Afrika dan Asia, menjadikannya jalur yang logis untuk dilalui manusia purba. Selain itu, selama periode ini, iklim di wilayah tersebut relatif sejuk dan lembab, sehingga memudahkan perjalanan melintasi semenanjung dan membuatnya lebih ramah lingkungan bagi Homo erectus.

Gagasan bahwa Homo erectus menggunakan Semenanjung Arab sebagai jalur migrasi didukung oleh bukti arkeologi. Peralatan batu dan temuan lainnya telah ditemukan di berbagai lokasi di semenanjung, sejak periode Pleistosen awal. Temuan ini mirip dengan yang ditemukan di Afrika dan Asia, yang diyakini diciptakan oleh Homo erectus. Oleh karena itu, Homo erectus dianggap bertanggung jawab atas penciptaan mereka. 

Halaman Selanjutnya
img_title