Plato: Orang Bijak Tidak Hanya Ingin Tahu Siapa yang Menguasai, Tetapi Juga Mengapa Mereka Menguasai

Perdebatan Plato dan Kaum Sofis (ilustrasi)
Sumber :
  • Handoko/istimewa

Malang, WISATA - Salah satu kutipan terkenal dari Plato, filsuf Yunani kuno yang terkenal dengan karyanya "Republik", adalah: "Orang bijak tidak hanya ingin tahu siapa yang menguasai, tetapi juga mengapa mereka menguasai." Kutipan ini mencerminkan pemikiran mendalam Plato tentang sifat kebijaksanaan dan keingintahuan dalam konteks politik dan sosial.

Plato: "Keadilan Berarti Melakukan Tugas Anda dan Tidak Mencampuri Urusan Orang Lain"

Plato percaya bahwa orang-orang bijak, atau mereka yang memiliki kebijaksanaan, tidak hanya memperhatikan siapa yang memegang kekuasaan, tetapi juga memahami alasan di balik kekuasaan tersebut. Mereka tidak puas dengan sekadar pengetahuan tentang fakta eksternal, tetapi juga ingin memahami akar penyebab dan tujuan dari kekuasaan tersebut.

Dalam konteks politik, kutipan ini menyoroti pentingnya analisis kritis terhadap struktur kekuasaan dan motivasi para pemimpin. Orang-orang bijak tidak hanya menerima kekuasaan sebagai sesuatu yang ada begitu saja, tetapi juga bertanya-tanya tentang tujuan di balik kekuasaan tersebut dan dampaknya bagi masyarakat.

Plato: "Keadilan adalah Keteraturan dan Harmoni dalam Jiwa dan Masyarakat"

Plato juga menekankan bahwa pemahaman yang mendalam tentang sifat kekuasaan dan tujuan-tujuannya merupakan ciri dari kebijaksanaan sejati. Orang-orang bijak tidak terjebak dalam permukaan peristiwa politik, tetapi mampu melihat melampaui itu untuk memahami dinamika yang lebih dalam.

Dalam masyarakat modern, kutipan ini tetap relevan karena mengingatkan kita akan pentingnya kritis dan analitis terhadap kekuasaan dan kebijaksanaan. Dengan memahami alasan di balik tindakan dan kebijakan pemerintah, kita dapat menjadi warga negara yang lebih berpengetahuan dan bertanggung jawab.

Socrates: "Keadilan adalah Kebajikan dari Jiwa."